Liputan6.com, Jakarta - Menkominfo, Johnny G. Plate, mengumumkan Indonesia berhasil mempertahankan filing slot orbit satelit 146 derajat bujur timur (BT) untuk satelit Satria 1. Perpanjangan filing slot orbit ini diberikan waktu hingga 7 bulan ke depan tepatnya 31 Oktober 2023.
Johnny mengatakan, perpanjangan filing slot orbit satelit 146 derajat BT ini didapatkan setelah Indonesia mengajukan proposal perpanjangan waktu penggunaan filing slot orbit kepada Radio Regulation Board (RRB) International Telecommunication Union (ITU).
Baca Juga
"Pada sidang RRB ITU yang dilakukan secara daring pada 22 Februari-6 Maret 2021, telah disetujui perpanjangan filing slot orbit 146 derajat BT untuk Indonesia," kata Johnny dalam konferensi pers daring yang digelar Kemkominfo, Selasa (6/4/2021).
Advertisement
Sebelumnya, menurut Johnny, delegasi Indonesia telah mengajukan proposal perpanjangan waktu penggunaan slot orbit 146 derajat BT untuk satelit Satria 1 pada sidang RRB ITU sebelumnya yang digelar pada Oktober 2020.
Menurutnya, dalam pengajuan filing slot orbit satelit ini, Kemkominfo telah telah berkoordinasi dengan Kementerian luar Negeri, Perwakilan Tetap RI di Genewa, BLU Bakti, dan PT PSN sebagai operator satelit pengguna slot orbit tersebut.
"Persiapan (pengajuan perpanjangan slot orbit) dilakukan sejak Januari hingga awal Maret 2021 dengan melakukan berbagai pertemuan intensif antara pihak-pihak terserbut, dengan setidaknya 5 kali pertemuan untuk mematangkan proposal serta dokumen pendukung permohonan yang disampaikan di sidang RRB ITU," kata Johnny.
Tak Ubah Jadwal Peluncuran Satelit Satria 1
Johnny pun mengatakan, permohonan perpanjangan masa berlaku filing satelit akhirnya disetujui oleh RRB ITU. Di mana, hasil permohonan dipublikasikan di website ITU pada 31 Maret 2021 dan disampaikan melalui surat tertulis kepada admnistrasi telekomunikasi Indonesia pada 1 April lalu.
"Indonesia diberikan waktu 7 bulan untuk perpanjangan masa berlaku filing orbit ini, yaitu sampai 31 Oktober 2023," tuturnya.
Menurut Johnny, hal ini sejalan dengan proses pembuatan satelit Satria 1 yang dilakukan oleh Thales Alenia Space (TAS).
Johnny menekankan, perpanjangan waktu penggunaan slot orbit ini tidak mengubah waktu peluncuran dan tanggal operasi komersial satelit Satria 1 yang dijadwalkan mulai beroperasi pada kuartal keempat 2023.
Advertisement
Hindari Tambahan Biaya USD 9 Juta
Selain tidak mengubah waktu luncur Satria 1, perpanjangan slot orbit selama 7 bulan ini juga berguna untuk menghindari biaya tambahan sebesar USD 9 juta yang harus dikeluarkan untuk menempatkan satelit ke floater.
Menurut Johnny, proyek satelit Satria 1 telah dimulai sejak ditandatanganinya preliminary working agreement antara PSN dengan Tales Alenia Space pada Oktober lalu.
Hal ini sejalan dengan satelit Satria 1 yang masuk dalam proyek strategis nasional seperti diamanatkan dalam Perpres 19 tahun 2020 mengenai Percepatan Proyek Strategis Nasional.
"Proyek ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kapasitas satelit Indonesia guna menyediakan akses internet pada 150 ribu titik layanan publik pada 2023 mendatang," kata Johnny memungkasi.
(Tin/Ysl)