Liputan6.com, Jakarta - Huawei akhirnya memperkenalkan wearable device terbarunya untuk pasar Indonesia, yakni Huawei Band 6. Smartband anyar ini disebut hadir dengan sejumlah peningkatan, mulai dari desain, daya tahan baterai, hingga fitur di dalamnya.
"Huawei melanjutkan dedikasi kami terhadap pengembangan teknologi melalui peluncuran Band 6 sebagai anggota baru keluarga perangkat wearable Huawei," tutur Country Head of Huawei CBG Indonesia, Patrick Ru saat peluncuran secara virtual, Jumat (16/4/2021).
Salah satu peningkatan yang terlihat di Huawei Band 6Â adalah penggunaan layar FullView Display berukuran 1,47 inci. Desain ini membuatnya tampil berbeda jika dibandingkan dengan produk lain di kategori serupa.
Advertisement
Untuk fitur yang dihadirkan Huawei, smartband ini dibekali dengan kemampuan memantau kadar oksigen dalam darah (SpO2) dan detak jantung selama seharian. Smartband ini juga akan memberikakn peringatan jika detak jantung penggunanya terbaca tidak normal.
Adapun untuk kemampuan pelacakan aktivitas, smartband ini mendukung 96 mode olahraga. Mulai dari lari, berjalan, bersepeda, berenang, hingga elliptical machines maupun rowing machines.
Baca Juga
Tidak hanya itu, Huawei Band 6 juga dibekali dengan mode lompat tali yang memungkinkan pengguna mengetahui jumlah lompatan secara akurat berikut data latihan yang sudah dilakukannya.
Kemampuan smartband ini turut ditunjang daya tahan baterai mencapai 14 hari. "Selain itu, smartband ini dengan pengisian daya lima menit mampu bertahan hingga dua hari," tutur Training Director Huawei Consumer Business Group Indonesia, Edy Supartono.
Huawei Band 6 sudah dapat dipesan mulai 16 sampai 21 April 2021 dengan harga khusus Rp 499.000 di toko resmi Huawei sejumlah e-commerce, seperti Shopee, Lazada, JD.ID, dan Blibli. Sementara untuk harga ritelnya Rp 699.000.
Huawei Perkenalkan 4 Produk Laptop MateBook Terbaru, Segera Rilis di Indonesia
Sebelumnya, pada momen perayaan ulang tahun ke-5 MateBook, Huawei memperkenalkan 4 produk laptop MateBook terbarunya.
Adapun keempat produk yang dimaksud adalah MateBook X Pro, versi paling premium dari MateBook yang dirilis Huawei. Pasalnya, MateBook X Pro menyuguhkan desain tipis, layar 3K FullView dan stylist berkat bodi metaliknya, tanpa mengorbankan performa.
Produk kedua adalah MateBook 14, punya layar FullView serta dukungan performa yang mumpuni.
Ada juga MateBook D14 dan MateBook D15. Kedua MateBook ini merupakan yang paling terjangkau di antara keempat produk terbaru MateBook.
Product Marketing Director Tablet and PC Business Cheng Lei mengatakan, keempat MateBook yang dirilis memiliki segmen masing.
Misalnya MateBook X Pro yang dirilis menyasar segmen pekerja atau businessman, lalu MateBook untuk orang-orang yang senang dengan gaya hidup 2in1, serta MateBook D14 dan D15 yang populer di kalangan pelajar dan mahasiswa.
"Sejak 2016 kami meluncurkan MateBook, desain selalu jadi keunggulan MateBook, kendati demikian kami juga memastikan dukungan software dan hardware-nya berkualitas. Kami juga memboyong berbagai inovasi pada produk MateBook," tutur Cheng Li, dalam sesi media yang diikuti Tekno Liputan6.com, Kamis (15/4/2021).
Advertisement
Inovasi Huawei untuk MateBook Flagship hingga Terjangkau
Cheng Li mengatakan, inovasi-inovasi Huawei tidak hanya hadir untuk produk flagship seperti MateBook X Pro, tetapi juga untuk segmen di bawahnya.
Salah satu inovasi yang hadir bagi semua produk MateBook adalah Multi-Screen Collaboration yang ditingkatkan menjadi lebih cerdas dan membawa pengalaman seamless bagi pengguna.
Menurut Cheng Li, fitur Multi-Screen Collaboration ada di tiap MateBook, sehingga pengguna MateBook versi flagship atau yang lebih terjangkau sama-sama bisa menggunakan fitur ini dan menghubungkan perangkat laptop dengan smartphone-nya.
Tidak hanya itu, dari desain, Huawei memboyong desain Ultra Slim.
"Portofolio kami sederhana, semua MateBook berbagi inovasi teknologi yang sama, kami juga menghadirkan desain slim tanpa mengorbankan performanya. Begitu juga dari segi privasi pengguna," tutur Cheng Li.
Fitur lain yang juga disebutkan adalah Huawei Free Touch serta pemindai fingerprint yang diklaim membuat pengguna jadi sulit berpindah ke produk lainnya.
(Dam/Isk)