Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, NFT (Non-fungible token) Edward Snowden telah terjual seharga 2.224 Etherium atau sekitar USD 5,5 juta (Rp 79 miliar) dalam sebuah acara lelang yang berlangsung selama 1 hari.
Berjudul Stay Free, karya seni digital ini dibentuk menggunakan dokumen putusan pengadilan kegiatan pengawasan massal oleh Badan Kemanan Nasional (National Security Agency, NSA) yang dianggap melanggar hukum.
Baca Juga
Dokumen tersebut dibentuk sedemikian rupa menjadi wajah sang whistleblower, Edward Snowden, yang diambil menggunakan software open source, yaitu Platon.
Advertisement
Seperti karya NFT lainnya, karya seni digital ini sudah ditandatangani dan diverifikasi oleh pihak terkait.
Adapun hasil lelang Stay Free ini jauh melampaui jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli twit pertama Jack Dorsey yang terjual seharga Rp 41,67 miliar.
Seperti bos Twitter tersebut, Snowden tidak akan mengantongi uang hasil lelang tersebut. Dia langsung menyalurkannya ke Freedom of the Press Foundation, sebagaimana dilaporkan Engadget, Selasa (20/4/2021).
Â
Twit Pertama Bos Twitter Terjual Seharga Rp 41,67 Miliar
Twit pertama bos Twitter Jack Dorsey terjual dalam bentuk aset Non-Fungible Token (NFT). Sebagai informasi, NFT merupakan aset digital unik yang popularitasnya meroket pada tahun 2021.
Adapun twit yang dimaksud, ia terbit pada 22 Maret 2007 dan berbunyi, "just setting up my twttr."
Twit itu, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (23/3/2021), dijual melalui lelang pada Valuables, platform yang dimiliki oleh perusahaan berbasis di AS yang bernama Cent.
Â
Advertisement
File JPG Ini Terjual Seharga Rp 992 Miliar
Selain itu, sebuah file JPG yang dibuat oleh seniman digital bernama Beeple terjual dengan harga fantastis, yaitu USD 69,3 juta atau sekitar Rp 992 miliar di balai lelang Christie.
Mengutip New York Times via Gamerant, Selasa (16/3/2021), alih-alih merupakan satu karya seni, file JPG yang berjudul "Everydays--The First Five Thousands Days" ini berisikan 5.000 karya seni yang digabung bersama dalam sebuah kolase.
Karya ini juga menjadi aset non-fungible token (NFT, barang berwujud maupun tak berwujud yang dianggap unik berbasis blockchain) termahal yang pernah dijual.
(Ysl/Isk)