Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu ini, banyak pengguna Facebook di Indonesia yang diganggu dengan berbagai mention konten porno berbuntut phishing.
Ketika tautan konten berbau pornografi tersebut diklik, pengguna bisa jadi korban phishing, di mana kredensial Facebook mereka diambil alih oleh hacker.
Baca Juga
Hal ini pun menjadi perhatian bagi perusahaan keamanan Kaspersky. General Manager untuk Asia Tenggara Kaspersky, Yeo Siang Tiong, mengatakan, kejadian pengguna mendapatkan tag dalam konten pornografi bukan terjadi pertama kalinya.
Advertisement
"Tampaknya itu menjadi contoh rekayasa sosial (social engineering) yang digunakan pelaku kejahatan siber untuk membuat korban merespons dengan mengeklik lampiran yang terinfeksi," kata Yeo, dalam keterangan Kaspersky, Jumat (23/4/2021).
Rekayasa sosial adalah teknik manipulasi yang memanfaatkan psikologi manusia.
Teknik ini dipakai pelaku kejahatan siber untuk mengelabui seseorang/ pengguna yang tidak menaruh curiga, modus tersebut dipakai pelaku untuk kejahatan. Misalnya, mengekspos data, menyebarkan malware, atau memberi mereka akses menuju jaringan komputer.
Manipulasi Psikologi
Yeo mengatakan, penipuan yang didasarkan pada manipulasi psikologis dibangun berdasarkan cara orang berpikir dan bertindak.
"Penyerang mungkin menggunakan manipulasi emosional untuk meyakinkan Anda agar mengambil tindakan irasional atau berisiko yang tidak akan Anda lakukan," katanya.
Nah, menurut Yeo, ketakutan, kegembiraan, keingintahuan, kemarahan, rasa bersalah, dan kesedihan adalah emosi yang biasanya digunakan untuk meyakinkan orang yang tidak waspada dan tidak mengerti.
Yeo menyebut, di media sosial, kepercayaan merupakan hal yang penting di media sosial, juga penting dalam serangan manipulasi psikologis.
Pengguna biasanya tertipu oleh akun yang mereka ikuti, biasanya dengan nama orang yang mereka percaya dan kenal.
Advertisement
Tips Kaspersky
Untuk itu, Kaspersky menyarankan pengguna internet mengambil tindakan dasar yang bisa melindungi diri sendiri dari serangan phishing. Apa saja?
- Pertama, aturan praktis mendasar dalam keamanan internet adalah selalu berpikir sebelum mengklik.
- Menerapkan kata sandi yang kuat
- Di media sosial, manfaatkan fitur keamanan dan privasi platform. Untuk Facebook, pengguna bisa mengontrol siapa saja yang dapat melihat kiriman.
Karena Facebook secara teratur membuat perubahan pada pengaturan mereka, pengguna perlu memperhatikan dan meluangkan waktu untuk memeriksa pengaturan serta menerapkan privasi maksimum.
(Tin/Ysl)