Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata membagikan dividen sebesar Rp 339,4 miliar kepada para pemegang saham. Jumlah ini setara 50 persen dari keuntungan perusahaan setelah penyesuaian, perubahan atas susunan Dewan Komisaris, serta penambahan bidang usaha Perseroan.
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, hasil RUPS menyetujui penggunaan 50 persen dari keuntungan perusahaan untuk dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham.
Baca Juga
"Total dividen ini kurang lebih Rp 339,4 miliar atau setara dengan Rp 31,7 per saham," kata Dian dalam konferensi pers usai RUPS 2021 XL Axiata yang digelar online, Jumat (23/4/2021).
Advertisement
Dian mengatakan, sisa dari keuntungan lainnya akan dipergunakan sebagai alokasi cadangan umum sebesar Rp 100 juta dan selebihnya yakni Rp 32 miliar dicatat dalam Saldo Laba Ditahan untuk mendukung pengembangan usaha perseroan.
Sebelumnya di tahun 2020, XL Axiata membagikan 30 persen dari keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham.
Direktur dan Chief Finance Officer XL Axiata, Budi Pramantika menyebut, pada tahun ini persentase dividen yang dibagikan ke pemegang saham memang lebih besar, yakni 50 persen sebagai bentuk apresiasi pada para pemegang saham.
"Memang kami berkomitmen terhadap pemegang saham, sehingga dividen yang dibagikan lebih tinggi. Ini merupakan wujud komitmen perseroan memberi value lebih bagi para pemegang saham, selaras dengan peningkatan laba dan peningkatan cash di 2020, dikembalikan kepada pemegang saham," jelasnya.
Belanja Modal Rp 7 Triliun
Selanjutnya, XL Axiata juga mengumumkan, perusahaan akan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 7 triliun. Dari jumlah tersebut menurut Budi, sepanjang berjalannya 2021 pengeluaran modal XL Axiata sudah sesuai.
Di mana, mayoritasnya (sekitar 70 persen) dialokasikan untuk jaringan, meningkatkan layanan 4G di seluruh Indonesia terutama di luar Pulau Jawa, termasuk di antaranya adalah untuk perluasan fiberisasi jaringan.
"Selama beberapa tahun fiberisasi dilakukan dengan sangat konsisten karena fiberisasi dapat memtransmisikan data dengan lebih baik ketimbang melalui teknologi microwave. Selain itu juga fiberisasi lebih cost saving," tutur Budi.
Advertisement
Bangun Jaringan di Pulau Jawa
Ia menambahkan, sumber pendanaan belanja modal XL Axiata mayoritas berasal dari sumber internal perusahaan dan sebagian berasal dari pendanaan eksternal.
Pasalnya di tahun 2021 ini, ada pinjaman yang akan jatuh tempo sebesar Rp 1 triliun sehingga perusahaan akan melakukan refinancing.
Sementara itu, Direktur dan Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan, capex atau belanja modal 60 persennya akan digunakan untuk membangun jaringan di luar Pulau Jawa, bersamaan dengan pembangunan fiber.
"Komitmen perusahaan akan pembangunan jaringan di luar Pulau Jawa makin tinggi," tuturnya.
(Tin/Ysl)