Sukses

Produksi Samsung Galaxy A52 dan A72 Terhambat karena Kelangkaan Chipset

Produksi Samsung Galaxy A52 dan Galaxy A72 dikabarkan terhambat karena kelangkaan chipset yang melanda industri.

Liputan6.com, Jakarta - Kelangkaan chipset di dunia menimbulkan berbagai masalah produksi perangkat elektronik dan otomotif. Makin banyak produsen yang mengalami kesulitan untuk produksi perangkatnya karena jumlah chipset yang sedikit.

Terbaru, brand teknologi Samsung ikut terimbas masalah ini. Produksi smartphone kelas menengah Galaxy A52 dan Galaxy A72 dikabarkan tertunda karena kelangkaan chipset.

Galaxy A52 dan Galaxy A72 sendiri adalah perangkat Samsung yang dirilis pertengahan Maret 2021. Produksinya masih terus berlangsung untuk memenuhi permintaan.

Mengutip laman Gizchina, Rabu (19/5/2021), karena hambatan produksi ini, Samsung kemungkinan menunda penjualan global Galaxy A52 dan Galaxy A72, dua bulan setelah pengumumannya.

Saat ini, kedua model smartphone ini hanya tersedia di beberapa pasar Eropa, AS, dan Asia. Amerika Serikat merupakan pasar terbesar Samsung untuk Galaxy A52 5G.

2 dari 3 halaman

Kelangkaan Chipset

Sebuah laporan dari Korea menyebut, Samsung mengalami masalah pengadaan Application Processor (AP). AP adalah sistem chip yang dirancang untuk menjalankan aplikasi di sistem operasi perangkat mobile.

Galaxy A52 dan Galaxy A72 disokong chipset Qualcomm Snapdragon 720G dan Snapdragon 750G. Kedua proseor ini diproduksi oleh Samsung Foundry menggunakan proses 8nm Low Power Plus (LPP).

Informasi di atas, berdasarkan laporan seseorang yang bekerja di perusahaan pemasok komponen Samsung.

3 dari 3 halaman

Kelangkaan Chipset Diprediksi Terjadi hingga Akhir 2021

Lebih lanjut, laporan yang sama juga mengatakan, produksi seri Galaxy A tertunda dan dikhawatirkan membuat pendapatan perusahaan juga mengalami penurunan.

Sebelumnya CEO Qualcomm Cristiano Amon mengatakan, kelangkaan chipset dikhawatirkan bakal terjadi setidaknya hingga akhir 2021.

CEO IT & Mobile Communication Business Samsung, DJ Koh, sebelumnya juga mengungkap adanya ketidakseimbangan dalam pasokan dan permintaan chipset.

(Tin/Ysl)