Liputan6.com, Jakarta - Poco M3 Pro 5G akhirnya resmi diperkenalkan ke publik. Sesuai namanya, versi Pro ini hadir dengan kemampuan yang lebih baik dibandingkan Poco M3 reguler.
Salah satunya seperti dikutip dari GSM Arena, Kamis (20/5/2021), smartphone ini dipersenjatai dengan chipset Dimensity 700 yang sudah mendukung jaringan 5G.
Selain itu, layar Poco M3 Pro 5G yang berukuran 6,5 inci sudah mendukung refresh rate 90Hz. Sama seperti versi reguler, smartphone ini secara keseluruhan memiliki empat kamera.
Advertisement
Ada lensa utama 48MP dipadukan dengan dengan dua lensa 2MP yang masing-masing berfungsi untuk lensa makro dan depth sensor. Sementara untuk kebutuhan selfie ada kamera depan 8MP.
Sebagai penunjang performanya, Poco M3 Pro 5G memiliki baterai 5.000mAh yang mendukung fast charging 18W dengan kehadiran charger 22.5W di paket pembelian.
Baca Juga
Sama seperti Poco M3 reguler, smartphone ini hadir dengan microSD, 3,5mm headphone jack, dan IR blaster. Namun ada beberapa wilayah yang akan mendapatkan varian dengan NFC.Â
Ada dua opsi memori yang tersedia, yakni RAM 4GB dengan ROM 64GB dijual 180 euro (Rp 3,1 juta) dan RAM 6GB dengan ROM 128GB dibanderol 200 euro (Rp 3,5 juta).
Poco M3 Pro 5G hadir dengan tiga pilihan warna, yakni poco yellow, power black, dan cool blue. Hanya belum ada informasi mengenai kehadirannya di pasar lainnya.Â
Xiaomi Ungkap 4 Hal yang Bikin Poco M3 Rajai Pasar Ponsel Entry Level Indonesia
M3 sebagai smartphone berperforma juara, harga kompetitif, serta desain yang keren. Poco M3 bahkan diberi julukan The New Entry-Level Killer.
Smartphone ini pun diklaim sulit ditolak oleh para pengguna yang mencari perangkat terbaik di kelasnya.
Kini, Xiaomi mengungkap empat cara yang membuat Poco M3 berhasil menghadapi kompetitornya. Apa saja?
1. Gunakan Prosesor di Atas Kelasnya
Poco M3 menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon 662. Chipset ini biasanya ditemui di smartphone kelas mid-range namun Poco menyematkannya di Poco M3.
Chipset ini punya kemampuan efisiensi daya dan menghasilkan performa buas.
Dengan chipset ini, Poco M3 mampu memiliki kecepatan hingga 2.0 GHz, penggunaan Adreno 610 GPU, dan teknologi 3rd Generation AI Engine yang membantu menghasilkan foto terbaik.
Selain chipset, Poco M3 juga memiliki opsi RAM besar yakni 4GB atau 8GB berteknologi LPDDR4X.
Poco M3 juga unggul dalam penyimpanan internal yang sudah dibekali dengan teknologi UFS 2.2. Dengan ini, perangkat bisa menulis dan membaca data jauh lebih baik dari teknologi eMMC yang banyak dipakai smartphone sekelasnya.
2. Layar FHD+
Poco M3 memiliki layar 6,53 inci beresolusi FHD+ sementara smartphone entry level lainnya masih beresolusi HD+.
Selain itu perangkat ini juga didukung dual stereo speakers yang membuatnya cocok menjadi perangkat hiburan bagi pengguna.
Layar Poco M3 juga memiliki bezel tipis sehingga nyaman untuk menyaksikan konten. Pada layar ini, terpasang pula perlindungan Corning Gorilla Glass 3.
Poco M3 juga didukung dengan sertifikasi Widevine L1 untuk menghadirkan pengalaman menonton konten Netflix jauh lebih nyaman karena bisa menampilkan resolusi tinggi.
Layar smartphone ini juga memiliki sertifikasi TUV Rheinland untuk memberi jaminan pengguna terlindung dari sinar biru yang merugikan mata.
Advertisement
3. Baterai Besar
Poco M3 didukung baterai 6.000mAh yang diklaim dapat tahan hingga 2,5 hari di penggunaan wajar. Dengan baterai ini pengguna dapat menikmati streaming musik, video, hingga membuat video sendiri.
Poco M3 juga sudah didukung pengisian daya cepat 18W lewat USB Type C, guna mempersingkat waktu pengisian.
Hebatnya, di kemasannya Poco M3 sudah menyiapkan charger 22,5W sehingga pengguna tidak perlu khawatir untuk mengisi daya.
4. Kamera
Alasan lainnya adalah Poco M3 didukung kamera utama 48MP yang mampu menghasilkan warna menonjol, kontras tinggi, namun juga membidik dengan baik di kondisi gelap malam hari.
Lensa lain yang menyertai perangkat ini adalah lensa makro 2MP, dan depth sensor 2MP.
Selain itu, kamera Poco M3 juga sudah mendukung pembuatan video time-lapse. Ada juga fitur Movie Frame yang membantu pengguna mengambil video sinematik.
(Dam/Ysl)