Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, warganet dibuat terkejut dan tertawa oleh sebuah foto yang memperlihatkan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, memakai MacBook palsu saat sesi konferensi video.
Adapun foto Justin Trudeau memakai MacBook palsu tersebut terpampang di situs web Partai Liberal Kanada, saat dirinya sedang melatih sukarelawan via konferensi video.
Baca Juga
Tampak pria berusia 49 tahun tersebut sedang memakai MacBook yang terhubung ke layar besar. Jika diperhatikan, tampak laptop yang dipakai menggunakan OS berbasis Windows.
Advertisement
Kocaknya, bagian cover laptop tersebut tampak sebuah logo Apple. Meski MacBook mampu menjalankan OS Windows--virtual machine atau dual boot, bukti Justin Trudeau pakai laptop Windows semakin diperkuat ketika foto logo Apple di zoom.
Saat dilihat lebih teliti, ternyata logo Apple di cover laptop adalah sebuah stiker yang ditempel untuk menutupi logo perusahaan teknologi lainnya, yaitu HP Inc.
Why is Canada’s Prime Minister pretending his boring old HP laptopis a trendy MacBook in official @liberal_party photos? The Apple logo sticker isn’t even on straight, and you can see the laptop’s HP logo underneath #cdnpoli pic.twitter.com/uhO0Zq0Bo3
— 𝘽𝙧𝙮𝙖𝙣 𝙋𝙖𝙨𝙨𝙞𝙛𝙞𝙪𝙢𝙚 (@BryanPassifiume) May 18, 2021
Bantahan PM Kanada Pakai MacBook Palsu
Kabar ini diungkap oleh akun Twitter @BryanPassifiume, dan langsung ramai menjadi perbincangan warganet. Karena itu, Braeden Caley, selaku juri bicara Partai Liberal Kanada pun angkat bicara.
Dia mengatakan, laptop tersebut adalah milik salah satu relawan yang Justin Trudeau pinjam sebentar saat berada di kantor pusat relawan di LPC HQ.
Advertisement
Pemasok MacBook Apple Ditarget Ransomware
Di sisi lain, salah satu pemasok MacBook Apple ditarget serangan ransomware. Dalam serangan tersebut, hacker-nya meminta tebusan senilai USD 50 juta atau setara Rp 726 miliar.
Kelompok hacker yang menyerang perusahaan pemasok Apple, Quanta Computer Inc, adalah REvil atau dikenal juga dengan nama Sodinokibi.
Melalui website-nya, kelompok hacker REvil mengklaim mereka telah menyusup ke jaringan komputer Quanta Computer, salah satu pemasok MacBook Apple.
(Ysl/Tin)