Sukses

Anggota Kongres Korea Selatan Usulkan RUU untuk Melindungi Pegiat Esports

Penghentian acara Esport secara sepihak akan memutus kesempatan perkebangan karir dari pesertanya

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Kongres Korea Selatan baru saja mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang mengatur tentang penghentian sepihak turnamen esports.

RUU itu menyoroti pemangku esports dari tindakan penghentian turnamen secara sepihak, tanpa memberi tahu peserta dan pihak lain yang terlibat dalam gelaran acara tersebut.

RUU yang disebut “The Heroes of The Storm Law” diajukan ke parlemen oleh Anggota Kongres, Dong-su Yoo, dari Partai Demokrat Korea, seperti yang pertama kali dilaporkan di Naver Sports.

Seperti yang dijelaskan Dong-su Yoo, RUU itu untuk mencegah penghentian kompetisi esports secara sepihak oleh penerbit game.

Selain dari itu, penerbit atau perusahaan distribusi yang memiliki hak cipta game diwajibkan untuk memberi tahu pihak yang terlibat dalam kompetisi esports tersebut.

“Dalam esports, jika penerbit game tidak lagi mau mendukung kompetisi, banyak pihak lain yang terlibat dalam kompetisi, seperti organisasi, pemain, caster, penonton, dan lainnya akan sangat terpengaruh oleh jenis keputusan sepihak ini," kata Dong-su Yoo, seperti dikutip dari Esports Observer, Minggu (23/5/2021).

 

2 dari 3 halaman

Terinspirasi oleh Insiden Desember 2018

’HOTS Law’ terinspirasi oleh insiden yang terjadi sejak Desember 2018, ketika Blizzard Entertainment menutup turnamen Heroes Global Championship (HGC) dan Heroes of the Dorm.

Keputusan itu dibuat oleh Presiden Blizzard, J. Allen Brack, dan sontak membuat marah banyak organisasi esports, pemain, dan pelatih karena mereka tidak diberitahu tentang pembatalan sebelum pengumuman tersebut.

Tim Korea Selatan, Gen.G Esports adalah salah satu tim Heroes of The Storm terbaik pada saat itu dan dipaksa keluar dari pekerjaan karenanya.

 

3 dari 3 halaman

Tahap Penting dalam Membangun Karir di Ranah Esports

Dong-su Yoo menunjukkan bahwa banyak pemain esports adalah remaja atau berusia awal 20-an, dan mereka berada pada tahap penting dalam membangun karir mereka.

“Hukum harus ada untuk melindungi mereka dari kerusakan sepihak,” tutup Dong-su Yoo, menanggapi sebuah kompetisi memiliki peran besar dalam perkembangan karir seorang atlet esport.