Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa orang terinfeksi Covid-19 mengeluarkan bau berbeda, yang mana dapat dideteksi oleh anjing yang sangat terlatih dengan tepat.
The London School of Hygiene & Tropical Medicine (LSHTM) melakukan penelitian terhadap sejumlah anjing untuk medeteksi Covid-19Â melalui sampel bau atau keringat manusia. Yuk, intip aksi mereka yang pintar dan menggemaskan.
Mengutip The Guardian, Sabtu (29/5/2021), penciuman anjing bisa melarutkan molekul bau dari udara dan membawanya ke reseptor penciuman di bagian atas hidung mereka.
Sebagai perbandingan, manusia hanya memiliki sekitar 5 juta reseptor penciuman, sedangkan anjing memiliki hingga 300 juta.
Ditemukan bahwa anjing dapat mendeteksi Covid-19 pada pakaian yang dikenakan oleh manusia yang terinfeksi dengan sensitivitas hingga 94,3 persen.
Dalam artian, mereka akan mengidentifikasi dengan benar: 94 dari setiap 100 orang yang terinfeksi. Tes aliran lateral memiliki sensitivitas 58-77 persen dan 97,2 persen untuk uji PCR.
Yang mengejutkan, penciuman anjing mengalahkan tes PCR dari sisi kecepatan, yang mana bisa mendeteksi Covid-19 dalam waktu kurang dari satu detik.
"Ini termasuk orang yang tidak menunjukkan gejala dan juga orang dengan viral load rendah," kata Prof James Logan dari LSHTM, yang ikut memimpin penelitian.
Meski akurat, anjing tidak akan pernah menggantikan tes PCR. Mereka mungkin sangat berguna di bandara untuk menyaring penumpang yang turun.
Jika anjing mencurigai ada penumpang yang terinfeksi Covid-19, dia mungkin akan digiring untuk melakukan tes PCR dan mungkin dimasukkan ke dalam karantina.