Liputan6.com, Jakarta - Smartfren melalui anak perusahaannya, Smart Telecom (Smartel), baru saja mengumumkan telah mengakusisi saham Moratelindo sebesar 20,5 persen. Langkah ini diambil sebagai upaya Smartfren untuk menghadirkan layanan 5G di Indonesia.
"Ini merupakan langkah strategis yang dilakukan Smart Telecom dengan mengakuisisi Moratelindo sebesar 20 persen. Lewat langkah ini, kami yakin bisa memperkuat infrastruktur telekomunikasi melalui proses fiberisasi, sehingga kami semakin siap menghadirkan 5G," tutur President Director Smartfren , Merza Fachys, dalam keterangannya, Rabu (2/6/2021).
Baca Juga
Berdasarkan informasi yang diterima, pada 25 Mei 2021, Smartel telah melakukan penandatangan Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat dengan PT Candrakarya Multikreasi, PT Gema Lintas Benua, dan Moratel.
Advertisement
Adapun perjanjian itu mencakup penyertaan modal saham Smartel atas saham-saham baru yang akan dikeluarkan Moratel sebesar 20,5 persen dari total modal Moratel.
"Dengan jumlah penyertaan modal tersebut, Smart Telecom akan menjadi pemegang saham minoritas, tidak menjadi pemegang saham pengendali dan tidak menempatkan pengurus di Moratelindo," tutur Direktur Smartfren Telecom Antony Susilo dalam keterangan terpisah.
Di sisi lain, Smartfren mengatakan pihaknya memang telah siap untuk menggelar 5G di Indonesia. Namun untuk sekarang, operator milik grup Sinar Mas ini masih melakukan kajian, baik secara ekosistem maupun implementasi.
"Kajian dilakukan agar memastikan penggelaran 5G akan tepat guna, serta memberikan manfaat besar bagi masyarakat maupun industri," tutur Merza menjelaskan. Kajian yang dilakukan Smartfren, kata Merza, sekaligus dalam rangka mewujudkan 5G yang mumpuni guna memfasilitasi berbagai aktivitas masyarakat.
"Mulai dari belajar hingga bekerja, termasuk kegiatan yang mission critical, seperti kesehatan hingga manufaktur," ucapnya menandaskan. Smartfren merupakan salah satu pemenang lelang pita frekuensi radio 2,3GHz untuk jaringan 5G.
Smartfren Catat Peningkatan Traffic Data 36 Persen di Lebaran 2021
Sebelumnya, Smartfren mengumumkan berhasil menghadapi lonjakan traffic data yang terjadi sepanjang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Keberhasilan ini dicapai berkait optimasi jaringan, peningkatan kapasitas, dan penerapan teknologi jaringan yang dinamis.
Adapun optimasi jaringan telah 100 persen dilakukan sejak memasuki Ramadhan, sedangkan peningkatan kapasitas dilakukan sesuai dengan meningkatnya traffic data.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan pelanggan bisa menikmati jaringan Smartfren dalam memenuhi berbagai kebutuhannya. Mulai dari mengakses aplikasi layanan streaming hingga silaturahmi virtual memanfaatkan aplikasi video call maupun media sosial.
Selama Ramadhan dan Idul Fitri kali ini, Smartfren sendiri mencatat ada peningkatan traffic data hingga 36 persen secara year on year. Wilayah dengan kontribusi terbesar dalam peningkatan akses layanan data ini adalah Jabodetabek dan Jawa Tengah.
"Kenaikan traffic data kali ini sedikit lebih tinggi dibandingkan prediksi, tapi dapat ditangani dengan baik. Mayoritas kenaikan terjadi di wilayah pemukiman, mengingat saat ini tengah diterapkan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan banyak kegiatan yang dilakukan secara online dari lokasi masing-masing.," tutur VP Network Operations Smartfren, Agus Rohmat, dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (18/5/2021).
Di sisi lain, kapasitas dan jangkauan nasional Smartfren secara year on year juga telah berhasil ditingkatkan hingga rata-rata 14 persen. Karenanya, peningkatan traffic data yang terjadi dapat diatasi.
Bentuk antisipasi lain yang dilakukan Smartfren adalah menyiagakan Satgas Jaringan dan Network Operations Center (NOC) yang siaga selama 24 jam. Dukungan itu juga ditambah dengan call centre Smartfren.Â
Â
Advertisement
Teknologi yang Dipakai Smartfren
Sebagai tambahan, jaringan telekomunikasi Smartfren telah dirancang menggunakan desain full redundant dan memiliki teknologi automatic switch over, sehingga perubahan kebutuhan kapasitas bisa disesuaikan dengan cepat.
Teknologi ini turut berkontribusi pada percepatan penanganan jaringan. Oleh sebab itu, apabila terjadi gangguan, waktu penyelesaiannya kurang dari satu jam.
Bentuk antipasi yang dilakukan Smartfren berpengaruh pada jumlah keluhan pelanggan yang berkurang hingga 60 persen. Pada momen Idul Fitri kali ini, Smartfren tidak mengerahkan mobile combat BTS karena minimnya mobilitas masyarakat.
(Dam/Ysl)