Sukses

Bos Xiaomi Indonesia Sentil Kampanye Hitam Infinix

Berawal dari Infinix yang menyindir produk Xiaomi 9T, namun menyertakan spesifikasi yang sudah diubah.

Liputan6.com, Jakarta - Persaingan smartphone entry level nampaknya sedang memanas. Xiaomi Indonesia dikabarkan akan melaporkan unggahan Infinix di akun Instagram-nya.

Diketahui, unggahan 2 Juni 2021 itu memuat perbandingan dua smartphone dengan spesifikasi di sampingnya dan bagian mana dari ponsel milik Infinix yang lebih unggul dari pesaingnya.

Disana ditulis ‘Hot 10s vs Katanya Jawara’, seperti diketahui Hot 10s adalah produk teranyar Infinix.

Pada sisi ‘Katanya Jawara’ terdapat samar-samar tulisan 9T, netizen menyebutkan ponsel tersebut merujuk pada Redmi 9T. Kata ‘jawara’ sendiri kerap digunakan Xiaomi sebagai jargon produk Poco.

Masalahnya, spesifikasi pada sisi smartphone tandingan Hot 10S itu dikatakan tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Seperti misalnya, layar yang seharusnya FHD+ tetapi dalam unggahan tersebut hanya ditulis HD+.

Bos Xiaomi Indonesia sentil kampanye hitam Infinix. (Doc: Instagram Infinix)

Ramainya komentar warganet di unggahan tersebut turut menyertakan Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse. Membalas komentar akun @fano_raifans_daop6, ia menilai unggahan itu sebagai satu hal buruk dan menyesatkan.

“Jika mereka benar membandingkan dengan Redmi 9T kami, entah mengapa mereka menampilkan spesifikasi yang keliru,” tulis Alvin Tse.

Spesifikasi lainnya yang tidak dimasukkan dalam unggahan tersebut diantaranya, stereo speaker, charger 18W, kemampuan fast charging, fitur face unlock dan lainnya. “Ini adalah kecurangan, dan tak ada tempat untuk kecurangan di industri ini,” terangnya dalam komentar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Toleransi Kecurangan

Ia menambahkan, Xiaomi sendiri terbuka dengan model persaingan yang sehat guna mengungkapkan manfaat bagi pengguna. Tapi, pihaknya juga mengaku tak akan mentoleransi kecurangan dalam bentuk apapun.

“Kami berhak melaporkan ini ke Kementerian karena iklan yang menyesatkan,” tutupnya.

Menurut pantauan, komentar milik Alvin Tse tersebut tidak lagi terlihat di unggahan milik Infinix.

Sementara itu, di Twitter, pengguna dengan username @ffarliani sempat mengabadikan komentar milik Alvin Tse. Menanggapi unggahan Twitter itu, Alvin menyebut komentarnya itu telah disembunyikan oleh admin.

“Admin menyembunyikan postingan saya karena saya mengatakan yang sebenarnya, sangat tidak jujur,” cuitnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.