Liputan6.com, Jakarta - Berita tentang pemerintah Nigeria yang memblokir Twitter tanpa batas waktu tersebut, mencuri perhatian pembaca kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (6/6/2021).
Selain itu, pembaca juga banyak yang membaca berita tentang robot "mata ketiga" yang dibuat untuk membantu pengguna saat di jalanan dan Google mengizinkan pengguna nonaktifkan pelacakan iklan di Android.
Lebih lengkapnya simak berita berikut ini.
Advertisement
Baca Juga
1. Twitter Diblokir di Nigeria Gara-Gara Hapus Cuitan Presiden
Twitter diblokir tanpa batas waktu di Nigeria. Menurut pernyataan Kementerian Informasi dan Budaya Nigeria, jejaring sosial microblogging ini diblokir karena platform Twitter diduga dipakai secara terus menerus untuk kegiatan yang mampu merusak keberadaan perusahaan Nigeria.
"Pemerintah Federal menangguhkan operasi Twitter di Nigeria. Pemerintah Federal menangguhkan Twitter tanpa batas waktu," demikian bunyi pernyataan dari pemerintah Nigeria.
Dikutip dari laman The Verge, Minggu (6/6/2021), pemblokiran Twitter oleh pemerintah terjadi beberapa hari setelah platform tersebut menghapus cuitan milik Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari. Menurut Twitter, cuitan Presiden Buhari melanggar kebijakan terkait "perilaku abusif".
2. Robot 'Mata Ketiga' Ini Bantu Pengguna yang Kecanduan Ponsel Saat di Jalanan
Paeng Min-wook, seorang desainer industri asal Korea Selatan menciptakan sebuah solusi cerdas bagi orang yang sulit melepaskan pandangan dari smartphone saat berjalan.
Karena terlalu fokus dengan tampilan di layar smartphone, tak ayal banyak orang yang secara tidak sengaja membentur orang lain, menabrak tembok, atau tersandung saat berjalan.
Mengatasi hal tersebut, pria yang berumur 28 tahun ini telah mengembangkan sebuah robot berbentuk bola mata yang diberi nama "The Third Eye" atau "Mata Ketiga", sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Minggu (6/6/2021).
Advertisement
3. Ikuti Apple, Google akan Izinkan Pengguna Nonaktifkan Pelacakan Iklan di Android
Apple membuat perubahan signifikan terkait privasi melalui update iOS 14.5. Dengan update ini, pengembang aplikasi harus meminta persetujuan pengguna jika ingin melacak informasi milik pengguna, demi iklan yang dipersonalisasi.
Dengan update ini, pengguna memiliki kontrol privasi dan transparansi yang lebih terkait kegiatan pengumpulan data oleh pengembang.
Kini Google mengkonfirmasi pihaknya juga membuat perubahan privasi terkait personalisasi iklan di Android.
(Ysl/Isk)