Liputan6.com, Jakarta - Jaringan 5G disebut-sebut memiliki kecepatan berkali lipat dibanding dengan 4G LTE. Berbekal aplikasi Speedtest by Ookla, tim Tekno Liputan6.com melakukan uji coba untuk menemukan perbandingan kecepatan dari keduanya.
Uji coba ini dilakukan di Taman Piknik Satriamandala, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Diketahui, wilayah ini telah telah mendapatkan kemampuan jaringan 5G Telkomsel.
Baca Juga
Sebelumnya, kami menginstal aplikasi Speedtest di dua smartphone yang digunakan selama proses uji kecepatan 5G versus 4G, yakni Oppo Reno5 5G dan Oppo A74 4G.
Advertisement
Percobaan pertama, jaringan 5G menyentuh kecepatan maksimal download sebesar 100Mbps. Sedangkan jaringan 4G hanya mencapai angka 36Mbps.
Pada percobaan selanjutnya, jaringan 5G berangsur meningkat mulai dari 200Mbps hingga 300Mbps. Namun, rata-rata kecepatan download-nya berada di 297Mbps.
Sementara itu pada jaringan 4G, kecepatan download tidak beranjak jauh dari 36Mbps--dengan rata-rata 36-40Mbps.
Untuk kemampuan upload di jaringan 5G dan 4G, masing-masing dicapai 72.6Mbps berbanding 26.7Mbps. Dengan latensi keduanya sebesar 17 milisekon untuk 5G dan 24 milisekon untuk jaringan 4G.
Dengan demikian, perbandingan jaringan 5G versus 4G ini terlihat jelas bagaimana keduanya terpaut cukup jauh satu sama lain saat dilakukan pengujian.
Banyak Faktor
Menanggapi hal ini, Senior Manager Business Development Qualcomm Indonesia, Dominikus Susanto, menyebut ada berbagai faktor yang memengaruhi kecepatan jaringan.
Adapun hal tersebut mencakup frekuensi yang digunakan, banyaknya perangkat yang mengakses jaringan, hingga kemampuan hardware dan software penunjang perangkat.
“Melihat 5G, skor yang didapat berbeda-beda itu tergantung dari banyak faktor. Salah satunya adalah frekuensi yang digunakan di Indonesia, yakni NSA,” tuturnya dalam sesi tanya jawab, Selasa (9/6/2021), kemarin.
Dia menjelaskan, "frekuensi NSA ini masih digunakan bersamaan dengan jaringan lainnya, tidak secara khusus untuk 5G."
Advertisement
NSA
Informasi, NSA atau Non-Standalone berarti jaringan 5G masih memanfaatkan infrastruktur jaringan 4G. Artinya, 4G LTE masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan non-data seperti menghubungkan ke BTS dan server.
Ia menambahkan, terkait perangkat yang kompatibel dengan jaringan 5G di Indonesia pun beragam. Belum semua smartphone 5G di Indonesia sudah mendukung band n40.
“Sekalipun sudah support n40, harus ada yang menyertai, misal plus 1 atau plus 3. Fungsi angka-angka tambahan itu sebagai anchor band-nya, frekuensi yang digunakannya,” katanya menjelaskan.
Diketahui, frekuensi yang digunakan untuk menyediakan layanan 5G di Indonesia masih menggunakan 2,3 GHz. Frekuensi tersebut dikatakan belum sebagai frekuensi yang paling ideal untuk pengadaan jaringan 5G.