Sukses

Menjajal Kemampuan Brave Search Pesaing Google Search

Sejak pemberitahuan beberapa bulan lalu, kini hadir versi beta Brave Search.

Liputan6.com, Jakarta - Brave Inc telah merilis versi beta layanan search engine perdananya. Versi beta itu dibagikan hanya kepada sebagian kecil pengguna yang sebelumnya telah mendaftar untuk medapat kesempatan menjajal Brave Search, sekitar Maret 2021.

Tekno Liputan6.com menjadi salah satu dari sedikit pengguna lainnya yang memiliki kesempatan mencoba versi beta mesin pencari yang digadang-gadang paling aman itu.

Halaman awal mesin pencari tersebut memuat logo Brave yang berwarna oranye dengan latar dominan putih-biru muda.

Di bawah logo terdapat kolom pencarian dengan tulisan ‘Search the web privately’ dengan ikon kaca pembesar berwarna merah di sisi kanan.

Sebelum memulai, ada sebuah peringatan dari Brave yang mengingatkan pengguna tentang privasi di internet.

Web sedang diserang. Hasil mesin pencari miring dan disensor untuk memaksimalkan pendapatan iklan. Bahkan pencarian yang dianggap "netral" atau "pribadi" hanyalah lapisan cat pada teknologi besar lainnya. Tidak ada persaingan nyata untuk monopoli,” tulis Brave. 

Perusahaan mengklaim Brave Search adalah mesin pencari independen yang cepat, tidak bias, dan personal secara default.

Brave Search tidak akan menggunakan metode atau algoritme rahasia untuk membiaskan atau menyensor hasil pencarian. Ini akan menggunakan kontribusi komunitas anonim untuk memperbaiki, dan model peringkat alternatif yang dibuat komunitas untuk memastikan keragaman,” tulisnya.

 

2 dari 3 halaman

Pengaturan

Pada bilah pengaturan, ditawarkan dua pilihan tema untuk digunakan, standar dan dark mode. Selanjutnya, ada pengaturan yang otomatis aktif yakni Anonymous Local Result.

Fungsinya, menurut keterangan, itu hanya mendeteksi alamat IP yang dipancarkan perangkat. Namun tanpa membagikan alamat IP itu ke jaringan internet atau menyimpannya ke server.

“Ini berarti kami tidak dapat mengaitkan pencarian Anda dengan Anda dan lokasi Anda. Orang lain juga tidak bisa. Itu tetap pribadi untuk Anda,” tulis Brave.

Selanjutnya aturan Anonymous Usage Metrics. Menurut keterangan, itu menggunakan metrik anonim dan teragregasi untuk jadi landasan hasil pencarian.

“Kami telah merancang metrik sehingga data tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi Anda atau perangkat Anda atau untuk mempelajari apa pun tentang Anda satu per satu,” tulis Brave dalam aturannya.

 

3 dari 3 halaman

Perbandingan

Kami mencoba menggunakan Brave Search untuk mencari hal yang berkaitan dengan privasi dasar. Yang biasanya bisa didapatkan dengan mesin pencarian lain.

Contohnya nomor telepon secara spesifik. Hasilnya, sistem tidak menampilkan hasil apapun mengenai nomor telepon tersebut.

Sementara, ketika menggunakan Google Search, itu menampilkan banyak hasil dari berbegai website. Diantaranya, Instagram, Facebook, Twitter, hingga beberapa website yang tidak dikenal.

Pada uji coba selanjutnya, dicoba untuk mencari alamat email dengan jelas.

Sekali lagi, di Brave Search hanya muncul hasil ‘google.com’ karena email yang yang dicari menggunakan domain google atau gmail.

Sementara, pencarian di Google Search menampilkan banyak hasil. Termasuk akun yang digunakan oleh email terkait. Kemudian, ada juga hasil dari website yang familiar dengan bahasa asing.

Belum diketahui kapan Brave Search akan dirilis resmi sebagai sebuah mesin pencari untuk bersaing dengan Google Search di publik maya.

Sejauh ini, pihak Brave baru mengajak orang-orang yang mendapat kesempatan menguji versi Beta ini untuk menggunakan Brave Search selama beberapa minggu ke depan.

Video Terkini