Sukses

Gelar RUPS Tahunan, Surge Fokus Bangun Jaringan Fiber Optik

Surge sepakat tak membagi deviden tahun 2020 untuk pengembangan bisnis di tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Melantai di Bursa Efek Indonesia sejak akhir 2020 lalu, PT. Solusi Sinergi Digital atau Surge menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan perdananya.

Pada gelaran kali ini, Surge mencatat pertumbuhan Operating Profit sebesar Rp 13,8 miliar. Angka tersebut meningkat sebesar 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kemudian, terjadi peningkatan pendapatan perseroan sebesar 29,68 persen menjadi Rp 47,5 miliar dari periode sebelumnya sebesar Rp 36,6 miliar.

Pertumbuhan ini salah satunya didorong oleh perubahan rutinitas maupun budaya konsumsi masyarakat yang mulai berubah dari offline menjadi online. Hingga saat ini, masyarakat Indonesia terusmenyesuaikan dengan transformasi digital.

“Disisi lain, entrepreneurship, startup dan inisiatif digital akan terus tumbuh dan berkembang karena semua pelaku industri dituntut untuk dapat beradaptasi dan terus mengembangkan bisnis sesuai dengan kondisi yang ada,” tulis Surge dalam keterangan yang diterima Tekno Liputan6.com, Sabtu (12/6/2021). 

2 dari 3 halaman

Optimistis

CEO Surge, Hermansjah Haryono, mengatakan pihaknya berhasil melalui berbagai tantangan yang terjadi selama 2020. Contohnya adalah pengembangan sejumlah aplikasi digital dan pengenbangan jaringan fiber optik.

“Di tahun ini, kami optimis mencatatkan pertumbuhan bisnis positif dibandingkan tahun lalu, terutama dengan adanya beberapa kerja sama dengan berbagai partner baru untuk meningkatkan digitalisasi di bidang layanan kesehatan, retail, dan lainnya,” katanya.

Surge optimistis ke depannya melihat perkembangan internet dan transformasi digital bergerak cepat, contohnya mulai adanya penerapan sinyal 5G.

“Untuk mendukung proses fiberisasi para operator telekomunikasi yang ingin memanfaatkan 5G, kami akan fokus pada pembangunan jaringan fiber optic yang berkualitas dan berkapasitas besar di sepanjang jalur rel kereta milik PT Kereta Api Indonesia di Pulau Jawa,” katanya.

 

3 dari 3 halaman

Serap 78 Persen Dana IPO

Selain itu, Surge juga melaporkan menyerap dana IPO sebesar Rp 65.400.967.975 atau sebesar 78,82 persen dari dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO). Total dananya sebesar Rp 82.975.846.000 setelah dikurangi biaya-biaya umum.

Dana ini digunakan sebagai modal kerja perseroan, termasuk namun tidak terbatas untuk biaya pembayaran sewa space iklan, perlengkapan penunjang usaha periklanan, dan overhead cost.

“Pencapaian tersebut tentunya tidak terlepas dari kontribusi tiga lini bisnis utama Surge, yakni periklanan digital, pengembangan aplikasi, dan infrastruktur jaringan. Dengan pemulihan ekonomi yang secara gencar terus digalakkan, kami optimis tahun ini akan lebih baik. ” tambah Hermansjah.

Tak Bagi Deviden

Pada gelaran kali ini juga, Hermansjah mengatakan seluruh laba bersih tahun buku 2020 ditetapkan sebagai cadangan wajib.

 “Perseroan tidak melakukan pembagian dividen untuk tahun buku 2020 demi mewujudkan strategi pengembangan bisnis tahun 2021. Pada awal 2021 menciptakan peluang besar bagi para pelaku usaha dengan menghadirkan solusi digital untuk kebutuhan harian,” tuturnya.