Liputan6.com, Jakarta - Setiap smartphone memiliki rangkaian identitas unik yang memungkinkan perusahaan pengembang untuk melacak berbagai aktivitas. Salah satunya adalah Advertising ID yang ada disemua sistem operasi iPhone, iPad, Windows, dan Android.
Advertising ID berfungsi layaknya cookie di website yang bisa merekam aktivitas pengguna untuk penargetan konten atau iklan di kemudian hari.
Baca Juga
Aktivitas pengguna akan dilacak, dibagikan, atau pada keadaan terburuk ada kemungkinan bocor dan dijual lalu digunakan untuk penargetan iklan sesuai dengan aktivitas dan lokasi pengguna.
Advertisement
Kendati tak bisa menghapus atau menghalangi sepenuhnya penargetan iklan, ternyata ada cara utnuk menguranginya.
Caranya adalah dengan mereset Advertising ID yang dimiliki di tiap perangkat atau akun Google.
Berikuti caranya seperti dikutip dari HowtoGeek, Jumat (25/6/2021).
Â
Cara Reset Advertising ID
- Pertama, kamu perlu masuk ke menu Settings di smartphone.
- Lalu, gulir ke bawah untuk menemukan menu Google, atau Google Settings. Itu akan membuka pilihan menu pengaturan akun Google.
- Selanjutnya, pilih opsi dengan nama Ads. Kemudian, itu akan menampilkan advertising ID di bagian bawah yang terdiri dari rangkaian huruf dan angka random.
- Pilih opsi paling atas bertuliskan Reset Advertising ID. Ketuk OK pada kotak notifikasi yang muncul.
- Untuk menghindari pelacakan aktivitas lebih lanjut, kamu bisa menggeser toggle opsi Opt out of Ads Personalization ke kanan.
Itu tidak serta merta menghentikan iklan yang muncul di perangkat kamu, tapi kemungkinan itu tidak akan berdasar pada minat dan aktivitas pengguna.
Â
Advertisement
Tak Berarti Bebas Iklan
Langkah-langkah tersebut tidak sepenuhnya menghindarkan pengguna dari penayangan iklan.
Namun, itu ibarat menghapus data pelacakan aktivitas yang dilakukan pengembang berdasar pada Advertising ID.
Dengan identitas baru, bisa dikatakan pengembang akan memulai pelacakan baru dari awal.
Iklan akan tetap muncul pada perangkat smartphone kamu dalam aktivitas aplikasi mana pun, namun kemungkinan itu tidak berdasar pada kebiasaan atau minat pengguna.
(Rif/Isk)