Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi baru saja memperkenalkan Mi Smart Band 6 sebagai smartband terbarunya untuk pasar Indonesia. Smartband anyar ini hadir dengan sejumlah pembaruan dibandingkan pendahulunya, Mi Smart Band 5.
Salah satu yang paling terlihat adalah ukuran layar yang lebih luas. Kini, Mi Smart Band 6 memiliki layar AMOLED berukuran 1,56 inci dengan resolusi 326 PPI.
Baca Juga
Xiaomi juga membekali smartband ini dengan fitur pengukuran SpO2 untuk mengetahui kandungan oksigen dalam darah. Fitur ini dapat dipakai pula untuk mengukur kualitas pernapasan saat tidur.
Advertisement
Dengan desain dan fitur baru tersebut, Tekno Liputan6.com pun berkesempatan untuk menjajal Mi Smart Band 6 tidak lama setelah diperkenalkan. Lantas, seperti apa pengalaman smartband ini? Simak ulasan kami berikut ini.Â
Desain
Secara kasat mata, Mi Smart Band 6 memiliki desain yang mirip dengan pendahulunya. Namun faktor pembeda yang paling terlihat jika dibandingkan Mi Smart Band 6 adalah ukuran layar yang dimilikinya.
Jika dibandingkan Mi Smart Band 5, Mi Smart Band 6 jelas memiliki ukuran layar lebih luas. Sebab, Mi Smart Band 5 hanya memiliki layar 1,1 inci.
Saat dilihat, smartband ini juga tampil lebih cantik dan layar lebih penuh, karena minimnya bezel yang dimiliki. Berbeda dari Mi Smart Band 5 yang memiliki bezel cukup besar di bagian atas dan bawah.
Layar smartband ini turut dibekali dengan tempered glass dan lapisan anti-sidik jari, sehingga ketahananya cukup teruji sekaligus tidak mudah kotor.
Keluaran layar smartband ini juga terbilang tajam dan jelas, meski saat di bawah Matahari terik perlu mengatur kecerahan di tingkat tinggi. Tampilan Mi Smart Band 6 juga dapat diganti sesuai keinginan dan Xiaomi menyediakan lebih banyak opsi lewat aplikasi Mi Fit.
Pengalaman dengan Mi Smart Band 6
Tidak berbeda dari generasi sebelumnya, Mi Smart Band 6 memiliki sejumlah fitur wajib yang ada di smartband, seperti memantau aktivitas pengguna, memonitor detak jantung, memantau stres, termasuk siklus kesehatan wanita. Namun sebagai tambahan, kini ada fitur pengukuran SpO2.
Mi Smart Band 6 mampu mendeteksi hingga 30 mode olahraga, termasuk yang dilakukan di dalam rumah, seperti zumba, pilates, dan HIIT.
Kami pun sempat mencoba Mi Smart Band 6 untuk bersepeda. Hasilnya, pelacakan aktivitas menggunakan smartband ini terbilang informatif.
Informasi yang ditampilkan meliputi detak jantung, rute, durasi, termasuk jarak yang ditempuh. Untuk detak jantung pun, informasi di Mi Fit dapat menunjukkan zona aktivitas berdasarkan detak jantung saat bersepeda.
Fungsi otomatis smartband ini juga terbilang baik. Jadi saat kami menepi sementara ketika bersepeda, proses pelacakan juga akan berhenti dan akan berlanjut lagi setelah kembali berjalan.
Fitur pelacakan tidur Mi Smart Band 6 ternyata juga memiliki hasil memuaskan. Setelah dicoba, smartband ini mampu mengenali waktu tidur saat kami benar-benar terlelap, begitu pula saat bangun.
Informasi yang ditampilkan di aplikasi dengan fitur pelacakan tidur ini mencakup durasi, pembagian fase tidur pengguna, hingga kualitas pernapasan. Dengan data tersebut, pengguna juga dapat menerima saran untuk meningkatkan kualitas tidurnya.
Sementara untuk fitur pengukuran SpO2 dan memantau tingkat stres, pengguna harus melakukannya secara manual. Daya tahan baterainya pun terbilang baik, dengan pemakaian dalam intensitas rendah, smartband ini bisa bertahan sekitar 5 atau 6 hari.
Advertisement
Kesimpulan
Dengan banderol harga Rp 500 ribuan, Mi Smart Band 6 merupakan salah smartband yang dapat dipertimbangkan. Khususnya, bagi calon pengguna yang ingin smartband dengan harga terjangkau dan fitur dasar yang lengkap.
Terlebih, smartband ini sudah mendukung pengukuran SpO2 yang menjadi nilai tambah tersendiri. Kemampuan baterainya pun terbilang baik, sehingga cukup menunjang yang memang memiliki aktivitas tinggi.
Namun untuk pengguna yang menginginkan fitur beragam dan kemampuan lebih tinggi, Mi Band 6 mungkin kurang sesuai. Apalagi untuk pengguna yang menginginkan fungsi GPS, sebab fitur tersebut memang masih absen.
(Dam/Isk)