Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu Telkomsel melakukan penggabungan brand prabayar perusahaan dari Simpati, Kartu As, dan Loop menjadi Telkomsel Prabayar. Sementara, layanan pascabayar dengan brand Kartu Halo diubah menjadi Telkomsel Halo.
Mulai 18 Juni 2021, perusahaan memproduksi starter pack atau kartu perdana Telkomsel Prabayar dengan desain baru, tidak lagi dengan brand Simpati, Kartu As, atau Loop.
Baca Juga
Kendati demikian, nomor depan starter pack untuk Telkomsel Prabayar akan tetap menggunakan nomor prefiks yang dipakai pada Simpati, Kartu As, dan Loop. Antara lain adalah 0812, 0813, 0821, 0822, 0823, 0852, dan 0853.
Advertisement
Sementara untuk layanan pascabayar, produk starter pack Kartu Halo diubah menjadi Telkomsel Halo dengan nomor depan 0811 dan 0812.
Vice President Prepaid Customer Jawa dan Bali Nusra Telkomsel, Tuty R. Afriza, mengatakan, dengan perubahan brand dari Simpati, Kartu As, dan Loop menjadi Telkomsel Prabayar, Telkomsel ingin menyederhanakan layanan prabayarnya.
Meski menggabungkan tiga brand menjadi satu brand baru, menurut Tuty, tidak ada yang berubah dari layanan Telkomsel. Tuty memastikan para pelanggan Simpati, Kartu As, dan Loop masih terus bisa menikmati seluruh layanan, paket produk, dan aturan yang berlaku sebelumnya.
"Tidak ada yang berubah, kami tetap mempertahankan produk dan layanan yang sebelumnya. Semuanya tetap bisa didapatkan tanpa harus mengganti nomor maupun kartu SIM," kata Tuty dalam update media tentang Pembaruan Produk dan Layanan Telkomsel yang digelar secara virtual, Senin (5/7/2021).
Tuty mengatakan, penggabungan dari ketiga brand menjadi Telkomsel Prabayar dilakukan setelah perusahaan melakukan riset selama setahun terakhir. Ia menyebutkan, di awal kehadirannya, Simpati, Kartu As, dan Loop menyasar segmen pengguna yang berbeda.
Simpati misalnya untuk pengguna profesional, Kartu As untuk masyarakat yang lebih luas, dan Loop untuk konsumen muda. Namun seiring perubahan zaman yang lebih digital, tidak ada lagi segmentasi-segmentasi pelanggan.
Kebutuhan Pelanggan Jadi Alasan Gabungkan 3 Brand
Pasalnya, di pasaran banyak pelanggan profesional justru menjadi pengguna Loop yang ditujukan untuk menyasar anak muda atau sebaliknya. Oleh karenanya, Telkomsel sampai pada kesimpulan bahwa hal yang berbeda antara satu dan pelanggan lain adalah kebutuhannya.
"Kami berupaya mengakomodir kebutuhan data pelanggan. Karena ada pelanggan yang menikmati video, ada yang suka gim, dan lain-lain. Dan itu bukan karena segmentasi berdasarkan demografi anak muda atau mass market, melainkan karena kebutuhan data," tutur Tuty.
VP Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin menambahkan, alih-alih menghadirkan banyak brand, Telkomsel lebih memilih untuk menghadirkan beragam paket yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat pelanggan.
"Apakah data untuk voice call, layanan belajar, gim, atau apa. Dengan satu produk dan berbagai pilihan paket. Telkomsel menjadi salah satu yang memiliki pilihan paket beragam, menyesuaikan dengan kebutuhan tadi. Ini adalah journey-nya, bagaimana menjadi customer centric sehingga apa yang diinginkan pelanggan, kami mencoba memfasilitasinya," ujarnya.
Sementara itu, menyoal harga paket setelah penggabungan Simpati, Kartu As, dan Loop menjadi Telkomsel Prabayar, Tuty mengatakan, masih akan mengambil dari harga Simpati karena di antara ketiga brand, Simpati memiliki pelanggan paling banyak.
"Untuk tarif, perbedaan antara Simpati, Kartu As, dan Loop di tarif dasar voice dan SMS. Sementara kalau paket, sama," katanya.
Advertisement
Ketersediaan Kartu Perdana
Untuk produk Telkomsel Prabayar, Telkomsel menyiapkan starter pack Internet Max dan Unlimited Max. Internet Max dimaksudkan untuk mereka yang suka internetan dengan kuota melimpah.
Sementara Unlimited Max hadir untuk internetan, chatting, streaming gim dan aplikasi musik. Pilihan paket yang disediakan mulai dari Combo Sakti, OMG! Nonton, Kuota Ketengan, dan Voucher Internet fisik.
Sekadar informasi, Vice President Sales and Care Strategy Telkomsel Adhi Putranto mengatakan saat ini total kartu perdana Telkomsel yang tersedia di pasaran sekitar 6-7 juta kartu perdana dengan komposisi 1:3, jumlah kartu perdana baru mendominasi.
Adhi mengatakan, tidak akan ada penarikan kartu perdana lama Simpati, Kartu As, Loop. Ia juga memastikan, kartu perdana lama yang ada di pasaran tetap bisa diaktivasi dan dibeli seperti sebelumnya.
"Praktinya, saat ini di pasaran ada dua kartu perdana, packaging lama dan baru. Keduanya dapat dibeli, diaktifkan, dan bisa menikmati paket-paket di produk yang baru.
(Tin/Ysl)