Liputan6.com, Jakarta Aplikasi taksi online Didi Chuxing dihapus otoritas Tiongkok karena terlibat dalam penyelidikan terkait penyalahgunaan data pengguna di layanannya. Keputusan itu berselang dua hari usai Didi mengajukan IPO di Amerika Serikat.
Cyberspace Administration of China (CAC) mengatakan melalui situs web-nya bahwa Didi Chuxing tidak diizinkan untuk mendaftarkan pengguna baru selama penyelidikan dilakukan terhadap perusahaan.
Baca Juga
Penonton DWP Asal Malaysia hingga Thailand Diperas Polisi Lewat Tes Urine, Warganet: Bikin Malu Negara
Hasil Piala AFF 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Dihukum Kartu Merah dan Penalti, Garuda Gagal ke Semifinal
Saksikan Siaran Langsung Pertandingan Timnas Indonesia Melawan Filipina di Piala AFF 2024, Tonton di Sini
Aplikasi yang berbasis di Beijing, Tiongkok itu mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa pihaknya berencana untuk melakukan pemeriksaan komprehensif terhadap risiko keamanan siber dan akan bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas pemerintah terkait.
Advertisement
Mengutip Reuters, Senin (5/7/2021), dalam pengajuan dikatakan bahwa selain penangguhan pendaftaran pengguna baru di Tiongkok, aplikasi Didi Chuxing akan berjalan secara normal.
Regulator internet Tiongkok telah memperketat aturan untuk raksasa teknologi negara itu dalam beberapa tahun terakhir, meminta perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menangani data penting dengan benar.
Kendati demikian, badan siber Tiongkok itu tidak memmberikan rincian tentang penyelidikan yang dilakukan terhadap Didi Chuxing.
Di samping itu, penyelidikan disebut-sebut sebagai upaya untuk mencegah risiko terkait keamanan data, menurut undang-undang keamanan nasional dan undang-undang keamanan siber Tiongkok.
Mengumpulkan Data
Didi Chuxing sebagai aplikasi ride-hailing besar di Tiongkok diketahui mengumpulkan sejumlah besar data mobilitas real-time setiap hari. Melibatkan beberapa data untuk teknologi mengemudi otonom dan analisis lalu lintas.
"Kami mengikuti prosedur ketat dalam mengumpulkan, mentransmisikan, menyimpan, dan menggunakan data pengguna sesuai dengan kebijakan keamanan dan privasi data kami," kata perusahaan.
Namun, dua investor mengatakan kepada Reuters bahwa eksekutif perusahaan tidak membahas kemungkinan regulasi keamanan siber dengan investor saat mereka bergabung untuk roadshow IPO Didi Chuxing.
Advertisement
Hadapi Beberapa Masalah Regulasi
Didi Chuxing, yang didirikan oleh Will Cheng pada 2012, telah menghadapi beberapa pemeriksaan regulasi di Tiongkok terkait keselamatan dan izin operasinya.
Perusahaan juga pernah menghadapi penyelidikan antitrust pada Juni lalu, berkaitan dengan dugaan perusahaan berperilaku anti-persaingan di pasar Tiongkok.
(Rif/Isk)