Liputan6.com, Jakarta - Warung Pintar bertransformasi menjadi Warung Pintar Group. Dengan menjadi Warung Pintar Group, startup ini menghadirkan solusi untuk mengintegrasikan seluruh pemain dalam ekosistem bisnis warung.
Dalam hal ini, Warung Pintar Group mengajak warung, toko kelontong, pengusaha grosir, distributor, hingga brand untuk bergabung dalam ekosistem digital.
Baca Juga
Transformasi ini merupakan salah satu upaya dalam mempersiapkan akselerasi ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19. Pasalnya pandemi membawa dampak signifikan bagi warung.
Advertisement
Survei internal Warung Pintar Group menyebutkan, di awal pandemi Covid-19, 93 persen pemilik warung mengalami penurunan penjualan hingga 28 persen. Warung Pintar Group beranggapan, penting untuk menyelesaikan masalah tidak hanya dari sisi pelaku bisnis warung tetapi ke ekosistem yang merupakan kontributor utama sektor ritel Indonesia.
Pasalnya, sebesar 74 persen (sekitar USD 267 miliar) bisnis ritel Indonesia terjadi di channel tradisional dengan 60 persen merupakan warung. Warung juga menjadi channel distribusi utama dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 4 kali lipat dibandingkan e-commerce.
Sayangnya, masalah utama warung adalah sistem distribusi yang berlapis. Hal ini pun menurunkan efisiensinya hingga 20-25 persen. Selain itu, informasi yang terfragmentasi menyebabkan pemilik warung sulit mendapat gambaran mengenai rantai pasokan yang kini dibutuhkan saat pandemi.
Padahal menurut CEO Warung Pintar Group Agung Bezharie Hadinegoro, saat pandemi kebutuhan pembeli berubah, sementara warung sulit mendapatkan kebutuhan-kebutuhan saat pandemi karena kurangnya informasi mengenai barang-barang yang dibutuhkan.
"Kondisi ini membuat supply chain masif bermasalah, terutama di saat pandemi. Kami sadar tidak bisa tumbuh sendiri untuk memberi solusi digital terintegrasi. Untuk itu, Warung Pintar Group mendigitalisasi seluruh ekosistem guna memberikan dampak yang lebih signifikan," kata Agung, dalam media update mengenai transformasi Warung Pintar Group, Rabu (7/7/2021).
4 Solusi Digital
Agung pun memaparkan, Warung Pintar Group kini memiliki empat solusi digital utama, yakni aplikasi Warung Pintar, aplikasi Grosir Pintar, Warung Pintar Distribusi, dan Bizzy Connect. Masing-masing bertujuan membantu penguatan kolaborasi antar jalur rantai pasokan.
Aplikasi Warung Pintar kini digunakan oleh lebih dari 500.000 pemilik warung aktif untuk memenuhi stok barangnya. Aplikasi ini memungkinkan pemesanan, pelacakan produk, dan memantau kinerja warung.
Aplikasi ini dilengakpi fitur Catatan Pintar, Iklan Pintar, hingga Komunitas Pintar. Dengan aplikasi ini, efisiensi warung diklaim meningkat 40 persen berkat.
Warung Pintar Group juga menggandeng lebih dari 600 mitra pengusaha grosir yang masing-masing melayani sekitar 200-300 pemilik warung dalam platform Grosir Pintar. Aplikasi ini dipakai oleh toko grosir agar bisa terhubung dengan ratusan pemilik warung di jarak 5-10Km.
Sementara, Warung Pintar Distribusi menjadi solusi sistem pergudangan dan inventaris yang mendukung distribusi beragam kebutuhan stok barang untuk pemilik warung.
Advertisement
Bizzy Connect
Terakhir ada Bizzy Connect. Produk terbaru dari Warung Pintar Grup ini menggabungkan brand dan distributor langsung dengan pemilik warung. Solusi ini tersedia setelah Warung Pintar Group mengakuisisi Bizzy Digital di awal tahun.
Melalui sistem distribusi digital, layanan ini didukung aplikasi manajemen salesman hingga pelacakan pengiriman. Layanan ini juga diklaim mendukung efisiensi brand dan distributor hingga 80 persen.
Karena brand dan distributor bisa langsung terhubung dengan warung, kini warung pun memiliki banyak sumber produk dengan harga 20-25 persen lebih murah.
Hingga saat ini, Warung Pintar Group telah merangkul banyak warung untuk bergabung di solusinya. Sejak awal 2020, Warung Pintar Group tumbuh dari 5.000 warung menjadi 500.000 dengan jumlah pengguna yang aktif bertransaksi sebanyak 106.000 warung.
Sementara itu, Presiden Warung Pintar Group Andrew Mawikere menyebut, Warung Pintar Group berupaya memberdayakan seluruh masyarakat melalui warung.
Andrew mengatakan, pihaknya berupaya untuk melayani warung yang masih tetap bertahan selama pandemi, dengan memberikan kemudahan dalam hal pasokan hingga pengelolaan warung. Dengan begitu, warung bisa melayani pembeli sekaligus tetap berdaya di tengah pandemi.
"Kami berupaya menjadikan warung sebagai pintu gerbang utama dalam meningkatkan consuming class yang tengah berkembang di seluruh Indonesia, tanpa terkecuali," katanya.
(Tin/Ysl)