Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah kamu sedang mencari-cari produk di internet lalu tiba-tiba muncul iklan tertarget berupa produk yang sempat dicari? Rupanya, hal tersebut terjadi gara-gara aplikasi dan situs web pihak ketiga melacak tiap perjalanan pengguna di internet.
Untuk menghindari kejadian di atas, Apple merilis iOS 14.5 pada Mei lalu. Dengan kontrol privasi yang lebih ketat, iOS 14.5 memberi kesempatan kepada pengguna iOS untuk memilih keluar dari pelacakan menggunakan fitur App Tracking Transparency (ATT).
Baca Juga
Fitur ATT memberikan kontrol pada pengguna iPhone, untuk menentukan apakah mereka bersedia dilacak oleh aplikasi atau website pihak ketiga demi tujuan iklan tertarget.
Advertisement
Terpenting, fitur ATT mengizinkan pengguna memilih untuk tidak dilacak. Opsi ini dipilih oleh sebagian besar pengguna iOS. Sebelumnya, CEO Facebook Mark Zuckerberg tidak senang dengan kebijakan Apple yang mengizinkan pengguna memilih untuk tidak dilacak.
Memang keluhan Mark Zuckerberg tersebut tidak mengejutkan, pasalnya Facebook menerima pendapatan iklan sebesar USD 84 miliar. Sementara, saat ini 96 persen pengguna iOS memutuskan mereka tidak mau dilacak oleh iklan.
Tidak hanya Facebook, perusahaan lain yang juga begitu terpukul oleh fitur ATT Apple adalah TikTok. TikTok mencoba menyiasati fitur ATT dengan fitur bernama sidik jari perangkat atau device fingerprinting.
TikTok Coba Cari Celah
Sidik jari perangkat dapat mengumpulkan data pengguna melalui penggunaan algoritmen dan keseluruhan solusi bernama CAID.
Financial Times dalam laporannya mengatakan, Apple memiliki dua opsi. Opsi pertama adalah mengizinkan CAID digunakan oleh pengembang aplikasi guna mendapatkan data personal. Opsi lainnya adalah memblokir TikTok dari toko aplikasinya, jika praktik pengumpulan data tetap dilakukan.
Keputusan kedua mungkin akan dilakukan oleh Apple, karena perusahaan menolak update TikTok yang berisi build CAID.
Advertisement
Upaya Apple Blokir Langkah TikTok
Kepala Pemasaran Produk di Adtech Group Branch Alex Bauer mengatakan, "Ekosistem aplikasi Tiongkok secara kolektif memancing dengan CAID dan bersikeras bahwa Apple tak akan mampu melarang semua aplikasi besar dari platformnya."
"Apple menyebut mereka (aplikasi Tiongkok) menggertak dan menegaskan lagi, kendali atas situasi yang ada," katanya.
Ketika TikTok mencoba menggunakan pintu belakang agar bisa melewati fitur ATT Apple, Apple justru dianggap mampu menutup pintu.
Perusahaan pun serius mempromosikan privasi di iPhone dan perangkat keras lainnya.
(Tin/Isk)