Liputan6.com, Jakarta - Menurut laporan dari Gadget Lite, yang dikutip dari Ubergizmo, Jumat (9/7/2021), sepeda curian dapat ditemukan kembali berkat Apple AirTag.
Seorang pengguna bernama Gene Gorter melaporkan sepedanya hilang pada malam hari di Boston, belum lama ini. Ia kemudian memberikan informasi pelacakan AirTag kepada Polisi setempat.
Baca Juga
Polisi kemudian melacak aksesori besutan Apple itu dan menemukannya di tempat sampah dekat sepeda curian. Lalu, polisi mengirim lokasi ke Gorten bersama dengan foto sepeda curian.
Advertisement
Sejauh ini tidak ada penangkapan yang dilakukan karena menurut polisi, mereka belum menemukan orang yang bertanggung jawab atas pencurian itu.
Meskipun demikian, bantuan polisi sangat berarti bagi Gorter karena bisa bertemu kembali dengan sepeda kesayangannya.
Apple sendiri menyatakan bahwa AirTag tidak dirancang untuk membantu melacak barang curian. Aksesori ini lebih bertujuan untuk membantu orang menemukan barang mereka yang hilang seperti tas atau kunci.
Namun, mengapa tidak kalau AirTag juga kita gunakan untuk melacak barang curian?
Isu Keselamatan Anak
Sebelumnya, peritel Australia Officeworks menarik Apple AirTag dari seluruh tokonya.
Perusahaan tidak menyebut apa alasannya, namun berdasarkan komentar yang dibuat di forum online Reddit, produk AirTag ditarik dari peredaran karena isu keselamatan anak-anak.
Belakangan, peritel Officeworks mengkonfirmasi bahwa aksesori tersebut benar telah ditarik dari seluruh toko mereka. Sayangnya, Officework tetap tidak menyebutkan alasannya.
Officework kemudian mangatakan, pihaknya menunggu panduan dari Komisi Persaingan dan Konsumen Australia terkait masalah ini.
Sementara, seperti dikutip dari Ubergizmo, Rabu (5/5/2021), Apple menanggapi kekhawatiran tersebut dengan mengatakan, AirTag dirancang untuk memenuhi standar keamanan anak internasional.
Advertisement
Kata Apple
"AirTags dirancang untuk memenuhi standar keselamatan anak internasional, termasuk yang ada di Australia, dengan membutuhkan mekanisme two-step-push-and-turn untuk mengakses baterai yang dapat diganti," kata Apple.
Lebih lanjut, dikatakan Apple pihaknya mengikuti peraturan dengan cermat dan bekerja untuk memastikan bahwa produknya bisa memenuhi berbagai standar.
"Termasuk untuk pelabelan kemasan, jauh sebelum jadwal yang dipersyaratkan," kata Apple.
Tentang AirTag
Dirilis bersamaan dengan iPad Pro generasi terbaru, Apple juga merilis tracker cerdas bernama AirTag. AirTag merupakan pelacak dengan desain mini yang dibekali teknologi Ultra Wideband. Teknologi yang digunakan untuk terhubung dengan aplikasi Find My dari Apple.
AirTag sudah memiliki sertifikasi IP67 yang artinya aksesoris ini anti air dan debu. Selain itu, Apple juga menyertakan speaker dan baterai CR2032 yang dapat diganti jika nanti kapasitasnya habis.
Adapun cara kerja AirTag pertama-tama adalah menggunakan bluetooth untuk mengetahui lokasi tracker tersebut.
Apabila tidak berada di sekitar iPhone 11 dan iPhone 12 pengguna, aksesoris ini dapat dilacak dengan memanfaatkan kombinasi chip U1 dan teknologi Ultra Wideband.
Apple menyebut metode ini sebagai Precision Finding. Jadi dengan metode ini, pencarian AirTag akan didukung dengan masukan dari kamera, ARkit, accelerometer, dan gyroscope.
Advertisement
Manfaatkan Find My iPhone
Sebagai tambahan, AirTag ini juga dapat dikenali oleh iPhone lain yang masuk dalam jangkauannya dengan memanfaatkan aplikasi Find My.
Cara ini membantu jika pengguna kehilangan AirTag miliknya, sebab yang menemukan akan mendapat informasi kontak pemili smart tracker tersebut.
Apple juga menghadirkan sejumlah aksesoris untuk tempat meletakkan AirTag ini. Mulai dari gantungan berbahan polyurethane, gantungan berbahan kulit, termasuk gantungan kunci kulit, bahkan edisi khusus Hermes.
AirTag akan mulai dijual di Amerika Serikat pada 30 April 2021. Satu perangkat ini dijual dengan harga USD 29 (Rp 421 ribu), tapi Apple memberi harga khusus untuk pembelian empat unit sekaligus, yakni USD 99 (Rp 1,4 juta).
(Isk/Tin)