Sukses

Studi: Tulisan Tangan Lebih Baik Ketimbang Mengetik dengan Keyboard

Peneliti temukan hasil tersebut setelah 42 relawan mempelajari alfabet Arab, sebagian mengetik dengan keyboard dan lainnya dengan tulisan tangan

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penelitian mengungkap, metode tulis tangan ternyata lebih baik ketimbang mengetik dengan keyboard dalam mempelajari bahasa baru. Hasil itu didapat setelah 42 relawan ikut dalam uji coba mempelajari alfabet Arab.

42 relawan dibagi dalam tiga kelompok, yakni kelompok menulis tangan, kelompok mengetik dengan keyboard, dan kelompok yang menonton instruksi video.

Kelompok yang menulis tangan didapatkan lebih cepat mempelajari huruf-huruf asing. Selain itu, mereka juga mampu merangkai kata dari huruf-huruf baru tersebut.

"Pertanyaan di luar sana untuk orang tua dan pendidik adalah mengapa anak-anak kita harus meluangkan waktu untuk menulis tangan," kata ilmuwan kognitif Brenda Rapp dari Universitas Johns Hopkins, seperti dikutip dari Science Alert, Rabu (14/7/2021).

"Pertanyaan sebenarnya adalah: Apakah ada manfaat lain dari tulisan tangan yang berkaitan dengan membaca, mengeja, dan memahami? Kami temukan pasti ada," tambahnya.

2 dari 3 halaman

Lebih Cepat Mencapai Target

Menurut penelitian yang telah dimuat di Psychological Science ini, meski ketiga kelompok tersebut sama-sama efektif dalam pembelajaran bahasa baru. Menurut penelitian, kelompok menulis tangan memiliki keunggulan.

“Rata-rata, kelompok menulis membutuhkan lebih sedikit sesi untuk mencapai standar yang baik,” katanya.

Selanjutnya, peneliti menguji setiap kelompok untuk melihat bagaimana pembelajaran dapat digeneralisasi. Dalam setiap tes lanjutan, dengan menggunakan keterampilan yang belum mereka latih, kelompok menulis menunjukkan hasil yang lebih unggul pada kategori tes menamai huruf, menulis huruf, mengeja kata, dan membaca kata.

"Pelajaran utamanya adalah bahwa meskipun mereka semua pandai mengenali huruf, pelatihan menulis adalah yang terbaik dalam setiap ukuran lainnya," kata ilmuwan kognitif Robert Wiley dari University of North Carolina, Greensboro.

3 dari 3 halaman

Bukan Ukuran Sampel Optimal

Para peneliti menegaskan, 42 relawan yang diikutsertakan dalam penelitian bukanlah ukuran sampel yang cukup untuk penelitian jenis ini.

Tren yang dilaporkan oleh penelitian tersebut menunjukkan, pena dan kertas masih memiliki peran penting dalam pembelajaran meskipun ketika format digital mendominasi cara komunikasi di hampir semua tempat.

Meski keseluruhannya relawan adalah orang dewasa, para peneliti mengatakan temuan mereka harus memiliki relevansi dengan anak-anak juga. Beberapa penelitian sebelumnya juga telah menyoroti keuntungan menyalin sebagai bantuan untuk belajar.

"Dengan menulis, Anda mendapatkan representasi yang lebih kuat dalam pikiran Anda yang memungkinkan Anda melakukan tugas-tugas jenis lain yang sama sekali tidak melibatkan tulisan tangan," tutup Robert Wiley.

Kendati demikian, tidak diterangkan secara rinci hasil dari kelompok yang mengetik dengan keyboard dan kelompok yang menonton video instruksi.