Liputan6.com, Jakarta - Karyawan Apple sebelumnya telah mengungkap, mereka keberatan dengan kebijakan perusahaan yang meminta mereka untuk kembali bekerja dari kantor di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Sebagai bentuk rasa tidak setuju tersebut, karyawan Apple menulis dan mengirimkan surat keberatan soal kebijakan itu kepada para petinggi Apple hingga ke CEO Tim Cook.
Baca Juga
Mengutip laporan The Verge, Jumat (16/7/2021), Apple secara tegas menolak berbagai permintaan dari karyawan yang ingin terus bekerja dari rumah ketimbang model hybrid.
Advertisement
Dalam channel Slack perusahaan yang berisikan 6.000 anggota, beberapa karyawan berniat meninggalkan Apple jika perusahaan tidak mengubah keputusannya.
Adapun model hybrid yang ingin diterapkan Apple adalah sistem bekerja dari kantor sebanyak tiga hari dalam seminggu, dan rencananya akan dimulai pada awal September 2021.
Â
Lepas Karyawan yang Menolak Ikut Aturan
Beberapa karyawan yang saat ini mendapatkan akomodasi dari perusahaan berdasarkan Undang-Undang Penyandang Disabilitas di Amerika dapat bekerja dari rumah.
Namun, jika Apple memutuskan untuk kembali ke kantor secara permanen, akomodasi akan ditolak. Perusahaan memberi karyawan waktu 30 hari untuk mencari pekerjaan baru jika akomodasi medis mereka ditolak.
Selain itu, perusahaan kedapatan meminta catatan medis untuk memutuskan apakah karyawan akan disetujui untuk bekerja dari rumah.
"Hal ini membuat beberapa orang merasa tidak nyaman," ungkap salah satu karyawan Apple kepada The Verge.
Â
Advertisement
Karyawan Apple Tak Setuju Kembali ke Kantor
Sebelumnya, dalam surat yang dikirim ke petinggi Apple disebutkan mereka ingin bisa bekerja lebih fleksibel, baik itu dari kantor atau bekerja jarak jauh.
"Kami ingin memiliki kesempatan untuk mengkomunikasikan kekhawatiran yang berkembang di antara rekan-rekan kami," kata surat tersebut, dikutip dari The Verge, Sabtu (5/6/2021).
Dalam surat disebutkan pula, kebijakan kerja Apple dari jarak jauh atau fleksibel dan komunikasi lainnya telah memaksa beberapa rekan karyawan untuk berhenti.
"Tanpa inklusivitas dan fleksibilitas, banyak dari kami yang merasa harus memilih antara keluarga, kesejahteraan, dan diberdayakan untuk melakukan pekerjaan terbaik kami, atau menjadi bagian dari Apple," kata karyawan dalam suratnya.
(Ysl/Tin)