Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) meningkatkan sejumlah fitur di aplikasi PeduliLindungi. Salah satunya adalah QR Code yang bisa dimanfaatkan untuk check-in dan check-out ketika mengunjungi tempat umum, termasuk bandara.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ganip Warsito, mengatakan sistem check-in di Bandara Cengkareng sudah bisa dilakukan secara online dengan database PCR dan vaksinasi Kementerian Kesehatan (terintegrasi di aplikasi PeduliLindungi)
Baca Juga
"Sebagai info, mulai hari ini sistem check-in di Cengkareng sudah kita enforce untuk online dengan database PCR dan Vaksinasi Kemenkes, setelah dua minggu trial," ujar Ganip melalui pesan singkat, Senin (19/7/2021).
Advertisement
Dengan demikian, ia menambahkan, bisa menghindari kartu PCR dan kartu vaksinasi manual yang rentan dipalsukan.
Sebelumnya, Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan, dengan fitur baru di PeduliLindungi, kendali dan kontrol pergerakan masyarakat dapat menjadi lebih baik, melalui pemanfaatan digitalisasi fitur QR Code yang ada di aplikasi PeduliLindungi.
"Dengan penambahan fitur ini masyarakat berperan aktif memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pemutakhiran kebijakan penanganan Covid-19," tuturnya.
Integrasikan Hasil PCR dengan Aplikasi e-HAC
Selain fitur QR Code check-in, aplikasi PeduliLindungi juga akan bisa mengintegrasikan hasil pemeriksaan Rapid Diagnostic Test Antigen dan PCR yang dilakukan laboratorium dan faskes pemerintah maupun swasta secara realtime.
Dengan demikian, aplikasi PeduliLindungi telah terintegrasi dengan berbagai aplikasi. Misalnya aplikasi Electronic Health Alert (e-HAC), Kartu Vaksinasi Covid-19, dan pemeriksaan Antigen dan PCR yang bisa divalidasi petugas bandara di counter check in untuk penumpang pesawat.
Advertisement
Berharap Perkotaan Bisa Manfaatkan PeduliLindungi
Johnny berharap, sarana dan prasarana fasilitas publik di perkotaan bisa memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi untuk mengatur kunjungan dan tahapan aktivitas masyarakat. Misalnya ke restoran dan lain-lain.
"Dengan penambahan fitur digitalisasi dan integrasi dokumen kesehatan, kami berharap pengawasan pelaku perjalanan dapat makin optimal dan efisien," katanya.
Hal tersebut akan memberikan manfaat suatu saat nanti apabila aktivitas masyarakat kembali normal setelah kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali.
Â