Sukses

Profil Nonot Harsono Sebagai Pendekar TIK Indonesia

Menurut juru bicara Mastel, Danrivanto Budhijanto, Nonot Harsono dikenal sebagai pendekar TIK Indonesia, sekaligus sahabat diskusi soal filosofi dan regulasi TIK.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat telekomunikasi Nonot Harsono meninggal dunia Kamis (23/7/2021), pukul 12.45 WIB di Surabaya, Jawa Timur.

Menurut juru bicara Mastel (Masyarakat Telekomunikasi Indonesia), Danrivanto Budhijanto, Nonot Harsono dikenal sebagai pendekar TIK Indonesia, sekaligus sahabat diskusi soal filosofi dan regulasi TIK.

"Pak Nonot adalah sahabat diskusi filosofi dan regulasi TIK yang begitu nyaman, karena selain seorang akademisi (ia) juga seorang praktisi," tutur Danrivanto kepada Tekno Liputan6.com, Jumat (23/7/2021).

Danrivanto sendiri sebelumnya pernah bersama Nonot Harsono saat menjabat Komisioner BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) 2009-2012. Karenanya saat kembali bekerja sama dengan Nonot sebagai anggota Dewan Pengurus Harian Mastel, ia mengaku sangat bahagia.

"Saya sangat bahagia kembali berjuang dengan Pak Nonot Harsono untuk sektor TIK Indonesia ketika kami sama-sama di Dewan Pengurus Harian MASTEL yang dipimpin Ketum Pak Sarwoto Atmosutarno, tapi kebahagian itu ternyata tidak berlanjut," ujarnya melanjutkan.

 

2 dari 3 halaman

Sosok Nonot Harsono di Mata Rudiantara

Kepergian Nonot menyisakan banyak duka bagi sejumlah sosok di dunia telekomunikasi Indonesia. Salah satunya adalah mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

"Beliau sangat banyak kontribusinya kepada sektor TIK, khususnya kepada Kemkominfo. Tidak selalu sama pandangan, namun bisa menerima pendapat yang berbeda," kata Rudiantara.

Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno juga mengungkap rasa dukanya yang mendalam atas kepergian Nonot.

"Prihatin, sedih, kehilangan, kekaguman, terima kasih. Selamat Jalan sobat kerja, sobat diskusi, sobat bercanda, sobat serius. Berjuang utk ICT sampai titik akhir. Selamat jalan dalam kedamaian abadi pak Nonot Harsono. Rest In Peace," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Dewan Pengurus Harian Mastel

Nonot Harsono yang lahir di Jember ini pernah menjabat sebagai Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi (BRTI) dari 2009 dan 2015. Sebelumnya, ia mengajar Teknologi Telekomunikasi di Politeknik Elektronika Negeri Surabay (PENS) sejak 1989.

Pengalaman lulusan Sarjana Teknik Elektro Telekomunikasi ITS Surabaya ini di dunia telekomunikasi memang terbilang lengkap, baik dari sisi teknis, bisnis, hingga regulasi.

Nonot Harsono pernah tercatat sebagai tim penyusun naskah Rancangan Undang-Undang Telekomunikasi dan menjadi tim inti penyusun Peraturan Menteri 21 Tahun 2013.

Nonot juga dikenal kerap menulis buku bisnis dan regulasi telekomunikasi, termasuk memberikan rekomendasi kebijakannya.

Pengalaman lain yang dimilikinya adalah menjadi pembicara dalam Forum Asia Pacific Telecommunity (APT), delegasi Indonesia pada pada ITU World Telecommunication Development Conference (ITU-WTDC), hingga World Radiocommunication Seminars (WRS).

Selain itu, ia juga pernah berpartisipasi dalam Asean Telecommunication Regulatory Council (ATRC), serta menjadi Tim Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam negosiasi bilateral Indonesia-Korea (IK-CEPA).

Dikutip dari situs resmi BAKTI, ia sudah menjadi anggota dewan pengawas BAKTI sejak 2016 saat masih bernama BPPPTI (BP3TI - Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika).

Saat ini, Nonot juga diketahui menjadi anggota Dewan Pengurus Harian Mastel 2021-2024. Ia bergabung menjadi anggota DPH di bidang TELETOPIC.

(Dam/Isk)