Sukses

Telkom-Technoplast Rancang Boks Vaksin Covid-19 Berbasis IoT

Boks vaksin Covid-19 berteknologi IoT buatan Telkom-Technoplast ini mampu menjaga stabilitas suhu 2-8 derajat celcius selama 48 jam.

Liputan6.com, Jakarta - Vaksinasi Covid-19 menjadi kebutuhan vital dalam rangka mencapai Herd Immunity. Telkom Indonesia dan Technoplast secara kolaboratif menginisiasi program untuk mendukung distribusi vaksin Covid-19.

Melalui kolaborasi ini lahir terobosan berupa implementasi teknologi Internet on Things (IoT) dari Telkom pada Insulated Vaccine Carrier (IVC) Technoplast atau boks vaksin yang dipergunakan untuk distribusi vaksin Covid-19. 

Kolaborasi ini diresmikan lewat penandatangan nota kesepahaman antara kedua perusahaan yang diwakili oleh Syaifudin selaku Executive Vice President Divisi Business Service di Telkom Indonesia dan Sjamsoe Fadjar sebagai Direktur Utama di Technoplast belum lama ini.

Edi Witjara, Direktur Enterprise & Business Service di Telkom Indonesia sangat mengapresiasi kolaborasi ini serta mendukung segala upaya pemerintah dalam mempercepat distribusi vaksin Covid-19.

"Penggunaan IoT pada IVC memungkinkan pengiriman data yang akurat, sekaligus mencatat pergerakan suhu secara sistematis selama distribusi berlangsung," ujar Edi dalam keterangan tertulis.

Data yang tercatat, kata Edi, akan dapat menjaga parameter kualitas vaksin sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

"Kami bangga terobosan ini lahir dari dua perusahaan dalam negeri yang diharapkan mampu berkontribusi secara produktif kepada penanggulangan Pandemi saat ini," tutur Edi lebih lanjut.

 

2 dari 3 halaman

Pernyataan Direktur Technoplast

Sementara itu, Ellies Kiswoto, Direkur di Technoplast menyambut baik dukungan Telkom Indonesia dalam penerapan teknologi IoT pada boks vaksin Technoplast.

Ellies menyebut perusahaan pada awalnya hanya berfokus pada inovasi pembuatan boks vaksin standar medis sesuai spesifikasi vaksin covid-19 hasil ketetapan pemerintah, yakni dapat mempertahankan suhu 2-8 derajat selama penyimpanan dan distribusi.

Namun, kata Ellies, Technoplast juga melihat kompleksikas geografis khususnya distribusi ke 514 kabupaten/kota di Indonesia yang perlu ditunjang implementasi teknologi lebih canggih.

3 dari 3 halaman

Lulus Uji Sucofindo

"Penempatan IoT pada IVC Technoplast adalah terobosan yang menjawab kebutuhan. Faktanya adalah vaksin merupakan produk biologis yang mudah rusak, maka penggunaan teknologi IoT pada boks vaksin mampu menekan risiko pengiriman vaksin oleh para produsen dan pemangku kepentingan secara terintegrasi", kata Ellies.

Kini, boks vaksin standar medis pertama di Indonesia dengan teknologi IoT itu mampu menjaga stabilitas suhu 2-8 derajat celcius selama 48 jam dan telah melalui penilaian di balai uji Sucofindo.