Liputan6.com, Jakarta - Spotify baru saja mengumumkan fitur terbaru untuk para pengguna di Indonesia. Kali ini, fitur yang diperkenalkan bernama Daily Drive atau Teman Perjalananmu.
Adapun Daily Drive merupakan merupakan playlist on-demand berisi musik dan podcast berita singkat dari sumber terpercaya. Jadi, playlist ini dirancang untuk memberikan hiburan sekaligus informasi terkini.
Baca Juga
"Kebutuhan mendengar konten hiburan terus tumbuh di masa penuh tantangan ini, termasuk mengikuti kabar atau berita terbaru yang terjadi di sekitar kita menjadi semakin penting," tutur Head of Studio for Southeast Asia Spotify, Carl Zuzarte dalam keterangan resmi, Rabu (28/7/2021).
Advertisement
Oleh sebab itu, fitur ini dihadirkan Spotify dengan dukungan algoritma dan tim ahli yang berdedikasi. Fitur Daily Drive sudah dapat diakses di aplikasi mulai hari ini, 28 Juli 2021.
Nantinya, playlist Daily Drive diperbarui setiap hari, sehingga kontennya akan selalu baru. Spotify memastikan fitur ini akan tersedia untuk pengguna dengan akun gratis maupun premium.
Para pengguna dapat mengakses fitur terbaru ini melalui tab 'Your Library', lalu menuju tab 'Made For You'. Selain itu, fitur ini juga dapat dicari pada bagian 'Your Daily Mixes' dan playlist personalisasi lainnya di aplikasi.
Mengingat Daily Drive merupakan kombinasi musik dan lagu, playlist yang ditawarkan akan mencakup beberapa hal berikut ini:
- Update Berita Singkat Terkini : Informasi yang dihadirkan di playlist ini berasal dari sumber berita terpercaya, seperti BBC Indonesia, Kompast TV, Metro TV, dan KBR Prime.
- Rekomendasi Musik yang Dipersonalisasi : Musik yang ditampilkan di playlist sudah disesuikan dengan preferensi pengguna, sehingga lagu-lagu yang didengar merupakan lagu kesukaan di sela segmen berita.
- Pengalaman Mendengarkan yang Mulus, Terpadu, dan Terbaru : Playlist yang dipersonalisasi ini diperbarui terus-menerus, sehingga pilihan musik yang didengarkan selalu fresh dan berita yang disajikan tetap up to date.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Netflix Garap Serial Fiksi Tentang Perjalanan Spotify
Di sisi lain, Netflix dikabarkan tengah menggarap serial original mengenai kesuksesan startup terbesar di industri musik, Spotify.
Serial fiksi ini nantinya menceritakan tentang para Co-Founder Spotify, termasuk di antaranya Daniel Ek dan Martin Lorentzon.
Serial ini kabarnya sudah dalam masa produksi dan akan tayang di Netflix secara global pada 2022 mendatang. Mengutip Engadget, Selasa (15/6/2021), kisah ceritanya berkutat seputar transformasi Spotify dari startup streaming musik menjadi raja di industri rekaman.
Serial ini dibintangi aktor Edvin Endre yang berperan sebagai CEO dan salah satu pendiri Spotify Daniel Ek dan Ulf Stenberg sebagai mantan direktur pelaksana Universal Music Swedia sekaligus pendukung awal Spotify Per Sundin.
Selain itu pemeran lainnya adalah Gizem Erdogan sebagai Petra Hansson, salah satu arsitek di balik bisnis model freemium Spotify, Joel Lutzow sebagai CTO Spotify Andreas Ehn, serta Co-Founder Martin Lorentzon diperankan oleh Christian Hillborg.
Advertisement
Kisah Sukses Spotify
Spotify sendiri memulai kisahnya sebagai startup Swedia dengan produk aplikasi streaming yang bisa dibilang langsung merasakan popularitas karena kemampuannya memuat pustaka musik yang cukup lengkap.
Kehadiran Spotify menantang berbagai label rekaman yang memproduksi album dalam bentuk fisik. Spotify juga sempat mendapat keluhan dari bintang-bintang pop yang tidak puas dengan pembayaran royalti yang dinilai sedikit.
Netflix sendiri menyebut, serial fiksinya ini terinspirasi buku Spotify Untold karya penulis Sven Carlsson dan Jonas Leijunhufvud. Biografi ini menggambarkan kisah serba cepat yang mirip dengan naskah film.
Buku tersebut juga menceritakan mengetai detail ekstrem mengenai konflik panjang Spotify dengan Apple. Termasuk juga cerita Daniel Ek yang mengklaim Steve Jobs mencoba mengintimidasi dia melalui telepon.
Netflix sendiri melabeli serial ini sebagai fiksi untuk menghindari berbagai serangan seperti yang dihadapinya ketika menayangkan musim keempat The Crown.
Di Inggris, serial mengenai keluarga kerajaan Inggris ini dikritik oleh anggota partai Konservatif yang berkuasa. Partai menuding The Crown menggambarkan monarki Inggris dengan tidak akurat.
Bahkan, partai juga meminta Netflix menambahkan catatan yang mengklarifikasi bahwa serial tersebut merupakan sebuah drama.
(Dam/Ysl)