Sukses

Sariamin Ismail Tampil Sebagai Google Doodle, Siapa Dia?

Sariamin Ismail yang tampil sebagai Google Doodle hari ini merupakan sosok penulis yang secara luas dianggap sebagai wanita pertama di Indonesia yang menerbitkan novel.

Liputan6.com, Jakarta - Google Doodle hari ini, Sabtu (31/7/2021), menampilkan sosok dan merayakan ulang tahun ke-112 Sariamin Ismail di laman utama pencarian Google. Siapa dia?

Dikutip dari laman Google, Sariamin Ismail merupakan sosok penulis yang secara luas dianggap sebagai wanita pertama di Indonesia yang menerbitkan novel.

Pada hari ini tahun 1909, Sariamin Ismail lahir di Talu, Sumatera Barat. Dia mulai menjelajahi dunia puisi pada usia 10 tahun, dan pada usia 16 tahun, tulisannya diterbitkan di beberapa surat kabar lokal.

Disebutkan, Sariamin Ismail pernah menjadi guru setelah lulus SMA dan bekerja di berbagai kota di seluruh nusantara sambil terus menulis selama beberapa dekade berikutnya.

Dia adalah seorang penulis aktif ketika suara perempuan Indonesia banyak dan sering disensor, dan menggunakan banyak nama samaran untuk menghindari penganiayaan dari otoritas lokal. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Novel Pertama Sariamin Ismail

Sariamin Ismail mengawali karirnya sebagai novelis dengan mencurahkan pengalaman kehidupan nyata tentang romansa yang serba salah, dalam karyanya yang berjudul ”Kalau Tak Untung.”

Dirilis menggunakan nama samaran Selaish pada 1933, novel ini mencatatkan sejarah sebagai novel pertama yang ditulis oleh seorang wanita dalam sejarah Indonesia.

Dalam buku ini, Sariamin dengan berani mencontohkan penolakan terhadap tradisi Indonesia yang dianut secara luas seperti perjodohan, sebuah gagasan kontroversial yang menjadi ciri karyanya sepanjang kariernya.

 

3 dari 3 halaman

Karya Sariamin Ismail

Pada tahun 1937, dirinya mulai menerbitkan cerita di “Soeara Kaoem Iboe Soematra,” sebuah majalah wanita lokal yang mempromosikan nilai-nilai keluarga inti yang kontras dengan konvensi hubungan saat itu.

Dia juga aktif mengajar hingga akhir 60-an dan menulis hingga pertengahan 90-an dengan banyak antologi puisi, novel, dan bahkan dua cerita anak-anak.

Selamat ulang tahun, Sariamin Ismail! Terima kasih telah menginspirasi generasi baru wanita untuk menggunakan suara mereka.

(Ysl/Tin)