Liputan6.com, Jakarta - FTX Trading kembali menorehkan catatan mengesankan setelah menyelesaikan putaran pendanaan senilai US$ 900 juta atau sekitar Rp Rp 13 triliun, belum lama ini.
CEO FTX Trading, Sam Bankman-Fried, melakukan perubahan nama pada aplikasi kripto Blockfolio menjadi FTX, sedangkan aplikasi FTX sebelumnya berubah namanya menjadi FTX Pro.
Baca Juga
Perubahan nama ini masih menjadi bagian dari akuisisi FTX Trading kepada platform tersebut yang sudah berlangsung cukup lama. Perusahaan menggelontorkan dana hingga US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun dalam kesepakatan ini.
Advertisement
"Perubahan nama Blockfolio menjadi FTX merupakan batas akhir pada akuisisi yang kami lakukan. Langkah ini membuat kami semakin berkomitmen untuk menjadi platform perdagangan kripto nomor satu bagi pengguna ritel dan institusional," kata Sam Bankman-Fried dalam siaran pers, sebagaimana dikutip dari Coindesk, Senin (2/8/2021).
Anggota dewan Blockfolio dan petugas investasi bersama di Pantera Capital, Paul Veradittakit, menilai kesepakatan ini akan membuka lebih banyak peluang bagi pengguna mobile.
"Berkat sumber daya dan keahlian yang berasal dari FTX, kesepakatan itu telah berhasil memposisikan kedua tim untuk 'membuka pintu bagi lebih banyak pengguna mobile' di industri cryptocurrency," ujar Paul.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Siap Saingi Coinbase
Sebelum berubah nama menjadi FTX, Blockfolio sendiri menempati urutan pertama berdasarkan likuiditas buku pesanan dan posisi ketujuh berdasarkan volume 24 jam, menurut CryptoWatch.
Akhir akuisisi ini membuat langkah FTX untuk menyaingi Coinbase semakin dekat dan kuat. Langkah itu dilakukan setelah FTX 'membakar uang' untuk sponsor olahraga, bekerja sama dengan tokoh terkemuka, dan lain sebagainya.
"FTX memenuhi semua hal yang kami cari di mitra, mereka memahami visi tentang apa yang ingin kami bangun," kata CEO Blockfolio, Edward Moncada, kepada CoinDesk
Akuisisi ini dinegosiasikan oleh Moncada dan Bankman-Fried, yang juga menjalankan perusahaan perdagangan quant Alameda Research.
Advertisement