Liputan6.com, Jakarta - Unjected, sebuah aplikasi kencan dan sosial untuk mereka yang anti-vaksin, disingkirkan dari App Store oleh Apple.
Dikutip dari Engadget, Senin (2/8/2021), Apple menyatakan Unjected telah melanggar aturan yang menuntut agar informasi soal Covid-19 bisa diandalkan dari sumber yang terpercaya seperti lembaga kesehatan.
Baca Juga
Selain itu kepada Gizmodo, Apple juga mengatakan Unjected melakukan pelanggaran dengan menghindari kata-kata tertentu agar mereka tetap bisa terbang di bawah radar.
Advertisement
Apple menunjukkan, salah satu pendiri aplikasi Unjected meminta pengguna menghindari kata-kata seperti "vaksin," "disuntik," atau "microchip" agar lebih sulit dipantau oleh pengulas dari perusahaan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Menyalahi Pedoman Apple
Apple menyebut, hal itu merupakan pelanggaran terhadap pedoman mereka, yang memperingatkan jika pengembang mencoba menipu sistem, maka aplikasi mereka akan disingkirkan dari App Store.
Unjected sendiri merupakan sebuah aplikasi yang mirip Tinder. Penggunanya dapat membuat profl, menemukan "match" dan mengobrol dengan orang lain untuk menemukan pasangan hingga teman.
Bloomberg melaporkan, mereka dirilis pada bulan Mei usai aplikasi kencan mainstream digaet Gedung Putih Amerika Serikat, untuk mengajak orang ikut vaksinasi Covid-19.
Advertisement
Telah Diperingatkan Google
Unjected menyatakan, mereka adalah tempat orang-orang yang mendukung "otonomi medis dan kebebasan berbicara."
Diketahui, unggahan di aplikasi tersebut banyak berisikan informasi yang salah seperti vaksin mampu memodifikasi gen, terhubung dengan 5G, serta berfungsi sebagai senjata biologis.
Sebelumnya, Google juga telah meminta Unjected pada 16 Juli agar dalam dua pekan, menghapus unggahan menyesatkan di aplikasi itu untuk menghindari pelarangan dari Play Store.
Namun salah satu pembuat aplikasi Shelby Thompson menolak permintaan itu dan memulihkan feed serta unggahan yang sempat dihapus tim pengembang.
(Gio/Ysl
Infografis Cek Fakta Hoaks Vaksin
Advertisement