Liputan6.com, Jakarta - Produsen mobil Jerman Porsche bersiap menyusul perusahaan lain untuk merambah luar angkasa, dengan berinvestasi di perusahaan rintisan roket Jerman yaitu Isar Aerospace.
Investasi ini juga merupakan upaya Porsche untuk mengejar Blue Origin, SpaceX ,dan Virgin Galactic dalam "perlombaan luar angkasa."
Baca Juga
Berbeda dengan perusahaan-perusahaan tersebut, tidak ada dukungan miliarder untuk Isar. Selain itu, Isar Aerospace juga belum melakukan peluncuran. Namun, modal dari Porsche diharapkan membantu peningkatan proses pembuatan roket otomatis.
Advertisement
Dilansir dari IFL Science, Rabu (4/8/2021), awal tahun ini Isar memulai produksi kendaraan peluncuran mereka yaitu Spectrum.
Peluncur tersebut juga menggunakan mesin Aquila yang dikembangkan sendiri oleh Isar, yang bekerja dengan kombinasi hidrokarbon ringan dan oksigen cair, sehingga menghasilkan lebih sedikit polusi daripada bahan bakar biasa.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Berniat Kirim Roket Berawak Seperti Jeff Bezos
Peluncur itu diperkuat komponen cetak 3D dan dirancang membawa muatan dengan berat hingga seribu kilogram ke orbit rendah Bumi dengan biaya lebih terjangkau.
Sementara itu, mesin multi-ignition second stage yang tertanam memberikan fleksibilitas dengan mengirimkan satelit langsung ke lintasan orbit terakhirnya.
Isar juga tidak merencanakan penerbangan luar angkasa dengan awak dan tak berniat untuk bergabung dengan perusahaan Jeff Bezos atau Sir Richard Branson, untuk mengontrol pariwisata luar angkasa.
Sebaliknya, mereka berencana untuk bersaing memperebutkan pangsa pasar yang berkembang untuk meluncurkan satelit berukuran kecil dan menengah, yang mereka perkirakan akan tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang.
Advertisement
Incar Pasar Peluncuran Satelit
Dalam pernyataannya, Isar mengatakan teknologi satelit semakin diandalkan oleh berbagai industri seperti otomotif dan telekomunikasi, serta aplikasi pertanian pintar dan pengawasan untuk mengatasi perubahan iklim.
Namun menurut Porsche, "Kapasitas peluncuran yang ada tidak cukup atau terlalu mahal atau tidak fleksibel." Dengan demikian, ini menjadi penghalang bagi banyak perusahaan kecil yang ingin meluncurkan satelit mereka sendiri.
Isar mengklaim, berkat proses produksi mereka yang otomatis, perusahan itu mampu "memenuhi permintaan dengan cara yang lebih hemat biaya dan fleksibel dibandingkan dengan perusahaan luar angkasa yang sudah mapan."
Porsche berharap mendapatkan pegangan awal pada teknologi luar angkasa ini. Selain itu, investor lain seperti HV Capital dan Lombard Odier juga telah menyuntikkan dana US$ 75 juta untuk start-up tersebut.
Spectrum dijadwalkan akan mengangkasa pada paruh kedua tahun 2022, dengan tiga sampai empat peluncuran lagi ditargetkan di tahun berikutnya.
Isar berharap dapat melakukan sekitar sepuluh peluncuran dalam setahun, memungkinkan perusahaan teknologi untuk mengirim konstelasi satelit mereka ke luar angkasa dengan harga yang lebih murah.
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Advertisement