Liputan6.com, Jakarta - Menurut laporan World Bank atau Bank Dunia, IndiHome menguasai pangsa pasar layanan fixed broadband teratas di Indonesia, sebesar 87 persen.
Vice President Marketing Management Direktorat Consumer Service Telkom, E Kurniawan, mengatakan capaian itu membuktikan bahwa IndiHome memiliki kontribusi besar bagi masyarakat dan sebagai leading fixed broadband.
Baca Juga
"Sebuah prestasi yang patut kita syukuri bersama bahwa di tengah kondisi pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia tetap bergerak aktif dengan memanfaatkan teknologi digital untuk melanjutkan kehidupan yang lebih maju," ujar Kurniawan melalui keterangannya, Senin (9/8/2021).
Advertisement
Sebagai informasi, IndiHome menjadi layanan fixed broadband dengan jumlah pelanggan mencapai 8,1 juta pelanggan hingga Q1 2021 atau sebesar 87 persen market share.
Anak usaha Telkom ini berhasil membentangkan fiber optic sepanjang 166.343 kilometer atau setara dengan 4 kali keliling bumi.
Perusahaan mengklaim, sembilan pulau terluar di Indonesia juga telah dijangkau oleh IndiHome. Antara lain Bintan, Karimun, Kei, Alor, Simeulue, Weh, Sebatik, Rote, dan Sabu.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bagaimana dengan Layanan Fixed Broadband Lain?
Dilansir Katadata, masih menurut laporan Bank Dunia, First Media milik PT Link Net berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 7 persen.
Kemudian di peringkat ketiga ada MNC Play dari PT Media Nusantara Citra (MNC) dengan pangsa pasar 3 persen.
Lalu di posisi keempat dan kelima, terdapat Biznet dan MyRepublick yang masing-masing menguasai pangsa pasar tak lebih dari 1 persen.
Â
Advertisement
Penetrasi Fixed Broadband di Indonesia Masih Rendah
Di sisi lain, menurut World Bank Indonesia melalui cuitannya di Twitter, sebagian besar orang di Indonesia mengakses internet menggunakan perangkat seluler dan hanya 4 persen penduduk mengakses internet melalui fixed broadband.
"Ini lebih rendah dibanding negara tetangga di Asia Tenggara," tulis World Bank Indonesia melalui akun @BankDunia.
Meskipun investasi swasta dalam infrastruktur mobile broadband telah memperluas akses dan mengurangi biaya internet, biaya dan keterjangkauannya masih menjadi faktor yang menghambat penggunaan fixed broadband bagi 44 persen rumah tangga di Indonesia.
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Advertisement