Review Samsung Galaxy M32: Smartphone Rp 3 Jutaan yang Cocok Buat Nonton Film

Selama dua minggu penggunaan, saya tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam menggunakan Galaxy M32. Semua tugas harian seperti menonton video, mendengarkan musik, browsing internet, bisa dijalankan dengan baik.

Desain ponsel lumayan mempengaruhi penggunaan seperti mengetik dengan satu tangan. Mengetik dengan satu tangan memang terasa lebih nyaman karena jarak sisi samping kiri-kanan tidak terlalu jauh.

Namun di beberapa kesempatan, saya agak kesulitan saat menggunakannya dengan satu tangan.

Misalnya saat memakai tangan kiri dan harus menjangkau ikon search Youtube yang berada di bagian kanan atas layar (saat digunakan secara vertikal), yang terlalu jauh dari keyboard virtual.

Atau, saat harus menjangkau kotak search peramban Google Chrome hanya menggunakan satu jempol saja. Hal itu karena desain smartphone yang menurut saya cukup "panjang."

Meski sedikit mengalami kesulitan seperti di atas, layar Super AMOLED yang panjang membuat pengguna akan lebih terpuaskan saat menonton film dengan Full HD.

Tampilan gambar di layar 6,4 inci tampak tetap jernih meski di bawah terik matahari, dan membantu untuk memotret atau sekadar menggunakannya di luar ruangan.

Beberapa aplikasi yang saya pasang dan gunakan, antara lain Youtube, Disney+ Hotstar, serta Vidio untuk menonton Olimpiade Tokyo 2020.

Sayangnya, audio dari perangkat ini masih belum mendukung stereo. Sehingga suara yang keluar dari ponsel masih terdengar sedikit kurang maksimal.

Saat mencoba membuat musik dengan aplikasi Walk Band, suara yang dihasilkan memang kurang nendang jika dibandingkan dengan menggunakan headphone.

Saya juga mencoba memainkan Need for Speed: No Limits dan N.O.V.A. Legacy dengan gawai ini. Keduanya bisa dimainkan tanpa kendala yang berarti.

Untuk baterai, saya lumayan suka dengan kemampuan Galaxy M32. Dia memiliki ketahanan yang bisa diandalkan dengan baterai 5.000 mAh.

Saat digunakan secara normal, ditambah dengan mematikannya di malam hari saat tidur atau tidak digunakan, ponsel ini bisa bertahan hingga 3 sampai 4 hari tanpa diisi dayanya.

Saya sudah cukup sering menggunakannya untuk bermain Need for Speed: No Limits, mendengarkan lagu, atau sekadar nonton video.

Baterainya yang tahan lama pun mendukung permainan saya yang sempat ketagihan game balap mobil tersebut, meski pada akhirnya saya menyerah untuk bermain karena sudah mencapai level yang cukup sulit.

Pengisian daya dengan super fast charging 25W dari kondisi 15 hingga 18 persen pun membutuhkan waktu sekitar 1 jam 40 menit untuk benar-benar penuh. Adapter untuk perangkat ini sudah tersedia dalam penjualan.

Samsung Galaxy M32 memiliki empat kamera belakang yang terdiri dari lensa 64 MP+8 MP+2 MP+2 MP. Sementara, kamera depan memiliki resolusi 20 MP.

Beberapa mode kamera di perangkat ini seperti pro, panorama, makanan, malam, makro, gerak lambat, dan hyperlapse. Galaxy M32 juga sudah mendukung augmented reality.

Saya cukup puas dengan hasil pemotretan dengan kamera Galaxy M32 di mana gambar yang dihasilkan terbilang tajam. Berikut ini beberapa hasil jepretan saya dengan ponsel tersebut.

Lensa Makro

Lensa Ultrawide

Lensa 64 MP

Night Mode (Foto atas mode malam nyala, foto bawah mode malam mati)

Saya cukup puas dengan apa yang ditawarkan Samsung di Galaxy M32. Ponsel ini cukup direkomendasikan bagi mereka yang mencari perangkat dengan harga terjangkau, namun membutuhkan fitur yang beragam dan lumayan.

Baterainya juga cocok bagi pengguna yang memerlukan perangkat yang tahan dipakai berjam-jam. Pengisian dayanya pun terbilang cukup cepat atau jika dapat dikatakan standar untuk ukuran baterai 5.000 mAh.

Bagi mereka yang mencari pengalaman maksimal saat menonton film dengan ukuran layar penuh di ponsel pun akan dipuaskan. Meski begitu, bagi mereka yang mencari audio maksimal, perangkat ini masih kurang mendukung speaker stereo.

Tentu saja, apa yang saya gambarkan di sini adalah pengalaman saya dalam menggunakan Samsung Galaxy M32. Setiap orang tentunya memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda-beda.

(Gio/Ysl)