Sukses

Twitter Setop Program Verifikasi Gara-Gara Kasih Centang Biru ke Akun Palsu

Twitter menghentikan sementara program verifikasi karena salah memberikan tanda centang biru ke akun palsu.

Liputan6.com, Jakarta - Twitter menghentikan program verifikasi akunnya. Penghentian ini dilakukan untuk meninjau kembali proses pengajuan tanda centang biru.

Dengan perubahan ini, Twitter tidak membiarkan orang baru mengajukan permohonan verifikasi. Penghentian program ini dilakukan setelah Twitter mengakui pihaknya memberikan tanda centang biru pada beberapa akun palsu.

Mengutip The Verge, Minggu (15/8/2021), bagi pengguna yang telah mengajukan permohonan tanda centang biru, masih ada kemungkinan mereka mendapatkan tanda tersebut.

Tim Verfikasi Twitter menyebut, pihaknya masih akan meninjau aplikasi yang telah masuk. Penghentian hanya berlaku bagi pengguna yang baru akan mendaftar verifikasi.

Twitter juga belum mengindikasikan, mereka akan mengubah kriteria yang digunakan sebagai prasyarat mendapat verifikasi.

Kepada The Verge, juru bicara Twitter mengatakan, perusahaan akan melanjutkan program verifikasi "dalam beberapa minggu ke depan."

2 dari 3 halaman

Umumkan via Cuitan

"Kami menghentikan sementara akses untuk mendapatkan verifikasi sehingga kami bisa membuat peningkatan pada aplikasi dan proses peninjauan," kata Twitter dalam cuitannya.

"Bagi mereka yang telah menunggu (untuk mendapat tanda centang biru), kami tahu penghentian ini mungkin mengecewakan. Namun kami ingin memperbaikinya dan sangat menghargai kesabaran Anda," kata Twitter.

Sekadar informasi, ini bukan pertama kalinya Twitter menghentikan program verifikasinya. Sebelumnya, Twitter menghentikan proses verifikasi sejak 2017.

3 dari 3 halaman

Sempat Ditunda karena Banyaknya Pengajuan

Proses pengajuan verifikasi Twitter dibuka kembali pada 2021 dan sempat ditunda, hanya seminggu setelah diluncurkan karena banyaknya permintaan yang masuk.

Twitter sendiri menyebut, tujuan dari lencana verifikasi adalah untuk memperlihatkan bahwa sebuah akun adalah akun asli, terkenal, dan aktif.

Namun sejumlah pihak menyebut kriteria tersebut dapat berakhir dengan kontroversi jika orang-orang terkenal justru ditolak proses pengajuannya.

(Tin/Ysl)