Sukses

Oppo Umumkan Deretan Teknologi Kamera Anyar, dari Sensor Baru hingga Kamera Bawah Layar

Oppo mengumumkan berbagai teknologi kamera dan pencitraan terbaru di smartphone.

Liputan6.com, Jakarta - Oppo meluncurkan serangkaian teknologi kamera dan pencitraan di smartphone. Fokus teknologi ini adalah peningkatan sensor, modul, dan algoritma pencitraan.

Sejumlah teknologi yang diperkenalkan mulai dari sensor RGBW generasi terbaru, zoom optik berkelanjutan 85-200mm, teknologi OIS lima sumbu, dan kamera bawah layar generasi terbaru didukung teknologi kecerdasan buatan.

Berikut adalah informasi lengkap dari teknologi pencitraan dan kamera smartphone Oppo, seperti dipaparkan oleh Oppo Imaging Director Simon Liu.

1. Sensor baru RGBW

Sensor baru RGBW yang dikembangkan Oppo ini diklaim mampu meningkatkan sensitivitas cahaya dengan memperkenalkan sub-piksel putih tambahan (W), teknologi DTI (Deep Trench Isolation) yang inovatif, dan algoritma 4-in-1 piksel yang dikembangkan mandiri oleh Oppo.

"Sebagai hasil dari inovasi ini, sensor baru memungkinkan cahaya yang ditangkap 60 persen lebih banyak dibandingkan sensor sebelumnya, sekaligus mengurangan noise pada gambar hingga 35 persen untuk menghasilkan gambar yang jauh lebih jelas dan lebih cerah dalam kondisi rendah cahaya," kata Simon Liu.

Sensor RGBW generasi terbaru ini dibuat dengan menggunakan teknologi dan pemrosesan canggih, meningkatkan daya komputasi dalam menjalankan algoritma yang cukup kompleks, dan memaksimalkan jumlah data yang diekstraksi melalui sensor white pixel.

Algoritma piksel 4-in-1 Oppo akan membantu secara substansial meningkatkan kinerja sensor warna, mencegah masalah ketidakakuratan warna dan pola moiré. Selain itu, teknologi isolasi piksel DTI terdepan di industri secara efektif mencegah sub-pixel crosstalk dan meningkatkan kualitas gambar.

Tidak sekadar meningkatkan pengambilan foto pada situasi rendah cahaya, sensor RGBW generasi terbaru juga mampu membuat portrait lebih ekspresif. Baik di foto maupun video dengan penyempurnaan pada kulit, tekstur, dan kontras.

Simon mengatakan, sensor terbaru ini akan dirilis secara komersial pada produk Oppo mulai Q4 2021.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

2. Oppo 85-200mm Continuous Optical Zoom dan Oppo 5-Axis OIS

Selain sensor, OPPO memperkenalkan modul kamera baru: Zoom Optik Berkelanjutan 85-200mm. Ada sejumlah keunggulan yang dimiliki yakni:

• Mengadopsi teknologi lensa G+P (kaca + plastik) untuk pertama kalinya, menggunakan dua lensa ultra-tipis dengan presisi tinggi aspheric glass lenses yang akan meningkatkan efek optik secara signifikan, seperti meminimalkan penyimpangan cahaya.

• Aplikasi inovatif dari tunnel magnetoresistance sensor (TMR sensor) memungkinkan lensa di dalam modul kamera bergerak dengan lebih stabil dan presisi.

• Motor poros pemandu baru dibuat dengan meningkatkan kemiringan dinamis di mana sistem lensa dapat dipindahkan, dengan mudah mendukung zoom optik berkelanjutan pada perbesaran yang lebih tinggi.

Inovasi ini mendukung continuous optical zoom pada rentang fokus 85mm hingga 200mm, menangkap gambar yang tajam di setiap tingkatan pembesaran tanpa memerlukan pemotongan secara digital.

Oppo mengklaim, teknologi ini dapat menghindari berbagai kendala umum seperti ketidakakuratan white balance atau bias warna yang ditemui pada sistem zoom konvensional pada perangkat multi-kamera.

Simon juga menjelaskan, pengembangan Oppo terhadap OIS 5-axis (lima sumbu) memungkinkan prosesor sistem menerima data pergerakan dari giroskop, menganalisisnya, dan memecahnya ke masing-masing komponen melalui algoritma. Data kemudian diteruskan ke dua komponen yang dapat dipindahkan: lensa dan sensor.

Teknologi ini memungkinkan sudut stabilisasi maksimum ±3°, tiga kali lebih besar dari teknologi OIS tradisional pada perangkat smartphone. Ukuran sensor juga bergeser dengan presisi 2μm.

Untuk pemotretan malam hari atau gerakan, teknologi algoritma ini membantu meningkatkan stabilitas, kejernihan, dan performa warna secara signifikan, yakni meningkatkan kinerja kompensasi getaran hingga 65 persen.

Oppo Five-axis OIS akan dirilis secara komersial pada produk Oppo mulai Q1 2022.

3 dari 4 halaman

3. Algoritma Kecerdasan Buatan untuk Mendukung Kamera di Bawah Layar

Terakhir, Oppo juga mengumumkan solusi kamera bawah layar generasi berikutnya untuk smartphone masa depan.

Geometri piksel yang inovatif memastikan tampilan layar berkualitas tinggi 400-PPI di sekitar area kamera bawah layar. Menggunakan kabel transparan dan desain baru memberikan kualitas tampilan dan pengalaman visual yang lebih halus.

Kamera di bawah layar menganut teknologi, di mana setiap rangkaian piksel hanya menggerakkan 1 piksel (“1-ke-1”) pada layar dan teknologi kompensasi algoritmik yang tepat, kromatisitas dan kecerahan keseluruhan layar diatur lebih presisi, dengan penyimpangan sekitar 2 persen dan meningkatkan masa pakai layar hingga 50 persen.

Menurut Simon, Institut Penelitian Oppo di Amerika Serikat telah mengembangkan serangkaian algoritma kecerdasan buatan untuk pencitraan. Teknologi ini bisa mendukung pengurangan difraksi, anti-kondensasi, HDR, dan AWB untuk mengoptimalkan kualitas pencitraan kamera bawah layar dengan lebih baik.

Model pengurangan difraksi berbasis kecerdasan buatan yang dikembangkan Oppo telah dilatih menggunakan puluhan ribu gambar untuk mengontrol masalah yang disebabkan oleh difraksi pada sumber cahaya. Dengan begitu, mampu memungkinkan pengguna untuk menangkap gambar yang lebih jelas dan lebih alami.

Untuk memenuhi tuntutan pencitraan yang selalu berubah dari pengguna di seluruh dunia, Oppo memperkuat kapasitas riset dan pengembangan dalam skala global. Kini perusahaan punya 6 institut riset, 5 pusat riset dan pengembangan, serta puluhan imaging lab.

Ke depan, OPPO akan terus fokus pada penerapan teknologi pencitraan pengembangan mandiri dan semakin memperkuat kerja samanya dengan mitra industri untuk memberikan pengalaman pencitraan yang lebih baik kepada pengguna.

(Tin/Isk)

4 dari 4 halaman

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia