Sukses

Butuh Berapa Lama Hingga Cakupan Internet 5G Seluas 4G di Indonesia?

Kira-kira berapa lama waktu yang diperlukan hingga cakupan internet 5G bisa seluas 4G di Indonesia dan dirasakan oleh lebih banyak konsumen?

Liputan6.com, Jakarta - Tiga operator telekomunikasi besar di Tanah Air telah merilis layanan 5G yang bisa dinikmati konsumen industri maupun pengguna.

Meski begitu, mengingat ketersediaan spektrum, infrastruktur, dan ekosistem yang belum luas, jaringan 5G diluncurkan di beberapa kota terpilih, dengan titik yang juga terbatas.

Akibatnya, hanya segelintir pengguna yang bisa menikmati jaringan 5G. Sebelum 5G, jaringan 4G jadi jaringan paling canggih untuk mendukung komunikasi di Indonesia.

Jaringan 4G dirilis di Indonesia pada 2014 dan sekitar 6 tahun kemudian, layanan internet ini telah menjadi tulang punggung layanan internet di Indonesia.

Lantas, butuh waktu berapa lama hingga layanan 5G yang kini baru melingkupi beberapa titik bisa semasif 4G?

Vice President Ericsson Indonesia, Ronni Nurmal mengatakan, ketika jaringan 2G diperkenalkan, butuh lebih dari 10 tahun untuk bisa menjangkau 90 persen populasi.

Sementara menurutnya, 3G butuh waktu lebih singkat dibanding 2G, untuk menjangkau populasi yang luas. Begitu juga dengan 4G yang butuh waktu lebih pendek, dibanding 3G, untuk bisa digunakan oleh populasi luas seperti saat ini.

"5G butuh waktu lebih singkat lagi untuk capai total populasi. Hal ini terutama dengan dukungan teknologi, seperti spectrum sharing agar 5G bisa dimanfaatkan bersama 4G," kata Ronni mengungkapkan prediksinya.

Ia menambahkan, jika ekosistem 5G sudah siap, operator-operator telekomunikasi di indonesia pasti akan segera menghadirkan jaringan 5G di berbagai wilayah dengan ekosistem pendukung yang siap.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Pengalaman Indosat Ooredoo

Sementara itu, Director and Chief Operating Officer Indosat Ooredoo, Vikram Sinha, mengatakan, Indonesia merupakan digital native dalam hal konsumsi data atau orang yang terhubung.

Dengan banyaknya perusahaan startup yang memberi berbagai layanan online, akses data yang baik tidak bisa dielakkan. Untuk itu menurut Vikram, di sinilah Indosat Ooredoo dan para partner berupaya mengasuh dan menciptakan ekosistem 5G yang baik, guna memastikan Industri 4.0 berjalan dengan baik.

"Ini merupakan perjalanan penting. Dalam beberapa tahun lalu, pasti kita bisa melihat perubahannya, tentu dengan kolaborasi dengan partner B2B," katanya.

Bicara tentang upaya menggeber layanan 5G, Indosat Ooredoo mengaku sudah punya cukup banyak pengalaman. Pelajaran pertama, dari kehadiran teknologi jaringan sebelumnya, yakni 2G, 3G, dan 4G pihaknya sudah belajar.

"Adaptasi ke 5G lebih cepat, apalagi didukung perangkat lebih murah," katanya.

3 dari 3 halaman

5G Digelar Sesuai Kebutuhan

Pelajaran kedua menurut Vikram adalah 5G mungkin tidak akan digeber ke seluruh wilayah Indonesia.

Namun lebih menyentuh ke titik-titik yang lebih membutuhkan, juga melihat di mana ekosistem pendukung 5G siap.

"Bagi Indosat, 5G bukanlah hal yang baru karena sudah mulai mengembangkan dan mempersiapkan dari 2018, dari fiberisasi, teknologi radio dan jaringan, dan lain-lain, serta dukungan partner yang memiliki tujuan sama, agar Indonesia tidak tertinggal," katanya.

Indosat Ooredoo telah merilis internet 5G di beberapa kota. Pertama adalah Solo dilanjutkan dengan Jakarta. Selanjutnya, Indosat Ooredoo akan memperluas layanan 5G ke berbagai kota besar seperti Makassar, Surabaya, dan Balikpapan.

(Tin/Ysl)