Liputan6.com, Jakarta - Startup bidang kesehatan Indonesia, Halodoc, dinobatkan sebagai satu dari 100 perusahaan layanan kesehatan digital top dunia oleh The Healthcare Technology Report.
Dalam daftar tersebut, Halodoc menempati posisi ke-60 dan menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia. Selain itu, Halodoc juga merupakan satu dari dua perusahaan kesehatan asal Asia, kategori consumer healthcare.
Advertisement
Baca Juga
Berbagai aspek dilihat untuk menentukan daftar berisi 100 perusahaan bidang kesehatan paling top di dunia ini. Mulai dari kualitas produk, pemanfaatan dan pengguna, manajemen, efektivitas organisasi, dan kinerja pertumbuhan perusahaan.
Dalam laporan The Healthcare Technology Report, startup Halodoc ada di garis depan dalam menangani Covid-9 di Indonesia. Teknologi Halodoc disebut mampu menghadirkan layanan tes dan vaksinasi Covid-19 yang aman, nyaman, dan efisien.
Halodoc menyebut capaian ini jadi milestone membanggakan bagi industri kesehatan Indonesia. Apalagi, Halodoc yang beroperasi di Indonesia disandingkan dengan perusahaan kesehatan global seperti 3M, Health Care, Illumina, hingga Johnson & Johnson yang sudah berdiri sejak 1886.
CEO dan Co-founder Halodoc Jonathan Sudharta mengatakan, pihaknya berbangga bisa masuk dalam daftar 100 perusahaan healthcare digital paling top di dunia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Startup Indonesia Berdaya Saing Tinggi
"Hal ini membuktikan bahwa startup Indonesia memiliki daya saing tinggi di skala global, sekaligus memotivasi kami untuk terus berinovasi memberikan akses layanan kesehatan yang merata dan mudah bagi seluruh masyarakat di Indonesia," kata Jonathan dalam keterangan yang diterima Sabtu (28/8/2021).
Jonathan mengatakan, akselerasi ini tidak dapat terjadi tanpa dukungan dari pemerintah yang terbuka mengadopsi digital khususnya dalam sektor kesehatan.
Sekadar informasi, 100 perusahaan layanan kesehatan digital tersebut dibagi dalam 5 kategori, yaitu medical device, healthcare software, communication technology, biotech, dan consumer healthtech.
Kelima kategori ini dianggap tidak hanya memimpin modernisasi sektor kesehatan tetapi juga turut mendemokratisasi layanan kesehatan yang merata.
Sementara itu, di dalam negeri, industri telehealth semakin disorot sejak pandemi mulai melanda Indonesia pada Maret 2020.
Di tengah praktik jaga jarak dan pembatasan mobilitas, telehealth menjadi andalan masyarakat, mulai dari konsultasi online, pembelian obat hingga layanan Janji Temu tes Covid-19 dan vaksinasi Covid-19.
Advertisement
Jumlah Pengguna Halodoc
Saat ini, Halodoc melayani 20 juta pengguna aktif setiap bulan. Layanan terintegrasi Halodoc menghubungkan pengguna dengan 20 ribu dokter, lebih dari 4.000 apotek rekanan, dan 2.000 fasilitas kesehatan yang tersebar di hampir 200 kota.
Sebelumnya, melalui berbagai inovasi dan kemampuan teknologinya, Halodoc juga dinobatkan oleh CB Insights sebagai salah satu dari 150 startup kesehatan digital paling menjanjikan di seluruh dunia pada 2019 dan 2020.
Halodoc juga dinobatkan oleh Usaria dan UX Alliance sebagai aplikasi paling ramah pengguna (UX) ranking kedua diantara 47 aplikasi dari 17 negara.
Halodoc pun sempat menempati posisi kedua Aplikasi Trending di App Store Indonesia, bersaing dengan aplikasi lintas sektor seperti e-commerce dan super app lainnya.
(Tin/Isk)
Infografis Alur Telemedicine dan Obat Gratis untuk Pasien Isoman Covid-19
Advertisement