Liputan6.com, Jakarta - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan kronologis mengenai dugaan kebocoran data electronic Health Alert Card (eHAC) Kementerian Kesehatan yang dilaporkan vpnMentor.
Dalam siaran persnya, BSSN menyatakan bahwa vpnMentor sebagai pihak yang mempublikasi informasi tersebut awalnya mengirimkan informasi ke CERT.ID pada 22 Juli 2021.
Advertisement
Baca Juga
BSSN mengatakan bahwa mereka memberikan informasi mengenai kerentanan aplikasi eHAC milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), namun tidak mendapatkan tanggapan dari CERT.ID.
vpnMentor lalu menyampaikan email ke IdSIRTII dan bantuan70@bssn.go.id pada tanggal 23 Agustus 2021 pukul 06.00 WIB.
"Dan direspon oleh rekan-rekan Tim Tanggap Insiden BSSN pada tanggal 23 Agustus 2021 pukul 08.39 WIB setelah memverifikasi informasi tersebut," papar BSSN.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Koordinasi dengan Kemenkes
BSSN mengatakan bahwa tim mereka pada hari yang sama langsung berkoordinasi dengan pihak Kemenkes mengenai hal ini.
Tim lalu memverifikasi kembali dan menyampaikan bahwa aset ini terkait dengan Kementerian Kesehatan, lalu mengonfirmasi ke Kemenkes pada 24 Agustus 2021, melalui notifikasi laporan nomor 021/TI/SDE.824.1/N/2021.
"Tim Kementerian Kesehatan menindak lanjuti dengan menutup kerentanan tersebut pada tanggal 25 Agustus 2021. Tim BSSN mengkonfirmasi hal ini kepada pihak Kementerian Kesehatan pada pukul 15.31 WIB," kata BSSN.
Advertisement
Dugaan Kebocoran Sedang Diselidiki
Sebelumnya, dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/9/2021), Kemenkes telah mengatakan bahwa dugaan kebocoran data terjadi pada aplikasi eHAC lama, bukan di PeduliLindungi.
Anas Ma'ruf Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes menyatakan bahwa dugaan kebocoran data pada eHAC yang lama kemungkinan diakibatkan adanya dugaan kebocoran di pihak mitra.
"Ini sudah diketahui oleh pemerintah dan saat ini pemerintah sudah melakukan tindakan pencegahan, serta melakukan upaya lebih lanjut, dengan melibatkan Kementerian Kominfo dan juga pihak berwajib," katanya.
(Dio/Isk)
Infografis Data Pengguna Facebook Indonesia Bocor
Advertisement