Liputan6.com, Jakarta - Modal Rakyat mengumumkan telah berhasil menyalurkan pendanaan lebih dari Rp 2 triliun per Agustus 2021. Berdiri sejak 2018, kini Modal Rakyat sebagai perusahaan fintech yang bergerak di peer-to-peer lending telah mengajak 12.605 pendana individu, 22 pendana institusi, dan 14 mitra strategis.
Sementara untuk penyaluran pembiayaan, Modal Rakyat mencatat ada 8.811 peminjam yang terdiri dari pelaku usah mikro, kecil, dan menengah. Adapun dari sisi demografis, peminjam Modal Rakyat 78 persen berada di Pulau Jawa dan 22 persen berada di luar Pulau Jawa.
Baca Juga
Dari sisi pendana, 75 persen pendana berada di Pulau Jawa dan 25 persen pendana berasal dari luar Pulau Jawa. Untuk sisi sektor pembiayaan, ada tiga sektor penyaluran pembiayaan terbesar, yaitu jasa akuntansi dan keuangan, teknologi informasi, dan perdagangan.
Advertisement
"Pencapaian penyaluran Rp 2 Triliun ini tentu akan semakin memotivasi agar ke depan Modal Rakyat terus berkembang. Tidak hanya dari sisi nominal penyaluran pembiayaan, tetapi juga memperluas kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak agar inklusi keuangan dapat sungguh terbangun," tutur CEO Modal Rakyat Hendoko Kwik dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (3/9/2021).
Oleh sebab itu, Hendoko menuturkan, Modal Rakyat terus berupaya memperluas pembiayaan, terutama bagi pelaku UMKN di luar Pulau Jawa. Ia mengatakan, perusahaan juga akan berkolaborasi dengan perbankan, bank perkreditan rakyat, hingga ekosistem startup untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
Lebih lanjut Hendoko mengatakan, meski masih di tengah pandemi, selama semester satu 2021, Modal Rakyat berhasil tumbuh sekitar 15 persen per bulan. Lalu di tahun ini pula, perusahaan telah membuka kantor cabang di Surabaya untuk menjembatani para pelaku UMKM.
Saat ini, Modal Rakyat juga sudah meluncurkan aplikasi Pendana Modal Rakyat di Google Play Store, App Store, dan Huawei App Gallery. Pengembangan aplikasi ini sudah dimulai sejak 2019 dan telah diunduh oleh 100.000 pengguna.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Modal Rakyat Gandeng Bank Jago Tingkatkan Pendanaan UMKM
Sebelumnya, Modal Rakyat, juga telah mengumumkan kerja sama dengan Bank Jago. Kerja sama ini bertujuan untuk memajukan sektor UMKM dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital.
"Pemanfaatan teknologi dan kolaborasi antara P2P lending dengan institusi perbankan akan memainkan peran penting dalam meningkatkan akses finansial para pelaku UMKM," tutur Direktur Utama Modal Rakyat, Hendoko Kwik, dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (15/6/2021).
Menurut Hendoko, fintech lending membutuhkan dukungan super lender seperti institusi perbankan agar bisa menopang kebutuhan UMKM. Terlebih, UMKM yang usahanya terus berkembang, sehingga membutuhkan pendanaan lebih besar dan berkelanjutan.
"Kebutuhan UMKM terhadap modal kerja ini terus meningkat seiring pulihnya perekonomian. Dukungan bank sebagai super lender membantu kami memenuhi tantangan tersebut sekaligus mendorong UMKM untuk lebih cepat bangkit dari krisis akibat Covid-19," tuturnya melanjutkan.
Advertisement
Targetkan Penyaluran Dana Rp 50 Miliar
Berdiri sejak 2018, Modal Rakyat telah menyalurkan total pembiayaan lebih dari Rp 1,2 triliun untuk puluhan ribu UMKM di Indonesia. Kerja sama dengan berbagai ekosistem digital juga telah dilakukan untuk meningkatkan nilai penyaluran.
Hingga saat ini ada 11.946 pendana individu (lender) dan 15 pendana institusi (super lender) yang bekerja sama dengan Modal Rakyat. Untuk itu, Hendoko menuturkan, kolaborasi dengan Bank Jago selaras dengan misi Modal Rakyat, yakni berkontibusi untuk mewujudkan inklusi keuangan lewat layanan digital.
Adapun penandatanganan kerja sama antara Modal Rakyat dan Bank Jago sudah dilakukan sejak akhir Mei 2021. Dalam kerja sama ini, pelaku UMKM bisa memperoleh pembiayaan hingga Rp 2 miliar dengan durasi pinjaman hingga enam bulan.
Melalui kolaborasi ini, Modal Rakyat dan Bank Jago menargetkan penyaluran dana Rp 50 miliar untuk 100 pelaku UMKM.
"Dalam rangka mendukung pembangunan sistem keuangan digital di Indonesia, tentu kami selalu membuka peluang kerja sama dengan lembaga keuangan baik perbankan, BPR, startup, dan pemerintah," ujar Hendoko.
(Dam/Isk)
Infografis Pinjol Menjamur, Utang Menumpuk
Advertisement