Liputan6.com, Jakarta - Twitter mengumumkan tengah menguji coba fitur yang diberi nama Komunitas. Sesuai namanya, Komunitas merupakan cara yang ditawarkan Twitter bagi pengguna untuk menemukan dan terhubung dengan orang lain yang memiliiki ketertarikan serupa.
Secara garis besar, Komunitas merupakan wadah bagi pengguna dengan ketertarikan yang sama saling menjalin komunikasi. Dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (10/9/2021), uji coba fitur ini masih terbatas, baru ditujukan bagi pengguna platform iOS dan menyusul kemudian Android.
Advertisement
Baca Juga
"Komunitas yang sedang kami uji coba saat ini membahas berbagai percakapan populer di Twitter; termasuk tentang anjing, astrologi, cuaca, sneakers, perawatan kulit, dan masih banyak lagi -- mencerminkan banyaknya topik unik yang menarik untuk dibahas secara lebih mendalam di Twitter," tulis Group Product Manager Twitter, David Regan.
Saat ini, pembuatan Komunitas memang masih terbatas, tapi David menuturkan, dalam waktu dekat Twitter akan memungkinkan lebih banyak orang dapat membuatnya, sehingga terjadi lebih banyak tweet diskusi sesuai minat mereka.
Setiap Komunitas akan memiliki moderator yang berperan untuk membuat peraturan dan mengatur fokus percakapan. Nantinya, anggota baru yang ingin bergabung dalam sebuah Komunitas harus diundang terlebih dulu dari moderator atau anggota lain.
Ketika pengguna mencuitkan sesuatu di Komunitas, hanya orang-orang di dalam Komunitas yang membalas dan terlibat dalam percakapan. Dengan begitu, topik yang dicuitkan tetap relevan dan lebih intim.
Kendati demikian, laman dan linimasa Komunitas bersifat publik, sehingga semua orang dapat membaca, melakukan quote tweet, termasuk melaporkan tweet dari Komunitas tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Twitter Uji Fitur Baru, Pengguna Bisa Lapor Jika Temukan Informasi Menyesatkan
Sebelumnya, Twitter kembali melakukan uji coba untuk fitur baru mereka, yang bertujuan memerangi misinformasi, termasuk di bidang kesehatan dan politik.
Dilansir Engadget, Kamis (19/8/2021), uji coba fitur baru Twitter ini baru dilakukan bagi beberapa pengguna di Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Australia.
Uji coba fitur untuk menangkal misinformasi ini juga telah dikonfirmasi perusahaan melalui cuitan terbaru mereka di akun Twitter Safety @TwitterSafety.
"Mulai hari ini, beberapa orang di AS, Korea Selatan, dan Australia akan menemukan opsi untuk menandai Tweet sebagai 'Ini menyesatkan' setelah menekan Report Tweet."
Advertisement
Membantu Identifikasi Tren
Twitter melanjutkan, mereka sedang menilai apakah pendekatan tersebut efektif, sehingga mereka mulai dari langkah yang terkecil.
"Kami mungkin tidak mengambil tindakan dan tidak dapat menanggapi setiap laporan dalam eksperimen," tulis mereka.
"Tetapi masukan Anda akan membantu kami mengidentifikasi tren sehingga kami bisa meningkatkan kecepatan dan skala pekerjaan misinformasi dengan lebih luas," katanya.
(Dam/Tin)
Infografis tentang Cek Sertifikat Vaksin di PeduliLindungi
Advertisement