Liputan6.com, Jayapura- PBESI memastikan jaringan internet yang dipakai selama pertandingan ekshibisi esports PON XX Papua 2021 sudah terpasang dan aman dari gangguan.
Hal ini sehubungan dengan layanan Telkom Group sempat mengalami gangguan pada sistem komunikasi kabel laut JaSuka pada pukul 17.33 WIB.
Baca Juga
Diketahui, pihak panitia menggunakan layanan jaringan Telkomsel baik untuk pertandingan, media, kru, hingga official selama ekshibisi esports PON XX Papua 2021 berlangsug pada 21-26 September 2021.
Advertisement
Lalu bagaimana tim panitia mengantisipasi bilamana hal serupa terjadi lagi?
"Terus terang, koneksi di Papua ini sebetulnya jalurnya sama, sama punyanya Telkom," Sonny Hadi Sukotjo, Penanggungjawab TI ekshibisi esports PON Papua saat ditemui di Indoor Hockey Doyo Baru.
Dia menjelaskan, untuk di venue Indoor Hockey ini sudah menggunakan jaringan Telkom Astinet. "seumpamanya masih down lagi, yang kita lakukan adalah minta tolong ke pihak di venue."
Selain jaringan primer, Sonny mengatakan telah mendapatkan backup dari pihak Telkomsel sejak beberapa hari sebelumnya.
"Mereka (Telkomsel) sudah sudah pasang beberapa tower baru untuk men-support acara ini. Bila masih down lagi seperti kemarin, kita minta tolong Telkom, kita punya IP Public di sini khusus, minta tolong itu diprioritaskan," ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pakai Kapasitas Bandwidth 200Mbps di Venue
Untuk mengakomodir kebutuhan internet tersebut, panitia dan pihak Telkomsel sudah menyiapkan kapasitas bandwidth yang besar.
"Saat ini sudah dipersiapkan bandwidth sebesar 200Mbps untuk penyelenggaraan eksibisi esports selama 6 hari penyelenggaraan," kata Sonny.
Dia menjelaskan, koneksi internet untuk main gim online seperti ini 100 mega dedicated itu sudah cukup.
"Berhubung punya kebutuhan lain, panitia juga banyak, untuk media, panitia internal juga divisinya banyak banget, jadi yang kita pakai di Papua ini 200 mega dedicated," kata Sonny.
Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan "Plan B" jikalau jaringan internet mengalami gangguan. "Bila jalur internet bermasalah, kita pakai VPN. VPN itu lebih stabil, tetapi ping-nya naik," tuturnya.
"Ini problem-nya setahu saya karena kabel bawah laut putus, berarti beberapa jalur internasional itu bandwidth-nya kena cut lah. Tetapi jalur IEM-nya masih oke, berarti kita pakai VPN sebagai tunnel khusus ke Jakarta, jadi dari Papua ke Jakarta itu aman, setelah itu ikut koneksi ke luar ke server kita yang di Jakarta.
Advertisement
Low Latensi
Lebih lanjut, dengan kecepatan 200Mbps latensinya sudah sangat baik. "Kita test dari Papua ke Singapura itu bisa dapat angka 65ms.
"Kecepatan internet yang semakin baik berkat pembangunan Palapa Ring di wilayah Timur Indonesia. Sebelumnya, latensi ke Singapura sekitar 200ms," kata Sonny.
Dia mengatakan, kondisi internet seperti ini sudah sehari-hari di Papua. "Sudah sehari-hari seperti ini, bukan hanya karena ada PON," ujarnya.
Latensi di Papua berbeda dari Jawa yang separuhnya. "Kalau untuk main gim itu sudah harus dibiasakan pola baru, seperti di Mobile Legends main karakter assasin bila delay itu terasa banget mereka main, jadi harus dibiasakan dulu."
"Jadi umpamanya anak Jawa ke sini terus main Mobile Legends, main beberapa karakter itu akan terasa beda. Kenapa, karena delay di sini 60 sampai 70ms, itu sudah beda secara in-game," katanya.
(Ysl/Tin)