Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyinggung adanya miliarder yang bersenang-senang dengan pergi ke luar angkasa, sementara jutaan orang di Bumi kelaparan.
Sindiran itu disampaikan Guterres dalam pidato pembukaannya di Majelis Umum PBB pada Selasa pekan ini.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip AP News, Guterres menyinggung kesenjangan antara yang kaya dan miskin. Menurutnya, para miliarder bergembira dengan melakukan perjalanan luar angkasa, sementara ada banyak jutaan orang kelaparan di Bumi.
"Kita berada di tepi jurang dan bergerak ke arah yang salah. Dunia kita tidak pernah lebih terancam atau terpecah," kata Sekjen PBB, dikutip dari The Independent, Kamis (23/9/2021).
Melihat ketidaksetaraan yang semakin meningkat, Guterres pun mengatakan, "Ketika orangtua melihat masa depan anak-anak mereka, terlihat lebih suram daripada perjuangan hari ini."
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Wisata ke Luar Angkasa
Seperti diketahui, bulan Juli lalu, Richard Branson dan Jeff Bezos melakukan penerbangan luar angkasa mereka dengan perusahaan antariksanya masing-masing, bersama kru yang mereka ajak.
Branson melakukan penerbangan melakukan penerbangan dengan Virgin Galactic, disusul Bezos yang terbang dengan Blue Origin.
Meski berlangsung singkat, perjalanan ke luar angkasa itu menelan biaya miliaran dolar. Keduanya diketahui mencoba mencari peluang dari meluasnya wisata luar angkasa.
Kritik pun bermunculan, salah satunya menuntut pemberlakuan tarif pajak yang lebih tinggi kepada para miliarder tersebut.
Advertisement
Misi Penggalangan Dana
September ini, miliarder Jared Isaacman, juga memimpin penerbangan luar angkasa sipil pertama yang berlangsung selama tiga hari. Perusahaan Elon Musk, SpaceX, menjadi penyedia kapsul Dragon dan roket bagi mereka.
Meski begitu, misi Inspiration4 ini memiliki tujuan untuk menggalang dana untuk St. Jude Children’s Research Hospital, dengan sumbangan dari Isaacman mencapai US$ 100 juta, ditambah dari Musk sebesar US$ 50 juta.
PBB pun telah mendorong luar angkasa yang berkelanjutan melalui resolusi yang disahkan pada Desember lalu, demi mengembangkan norma-norma perilaku di sana.
Resolution 75/36 mendorong negara-negara untuk menyampaikan padangan mereka tentang ancaman terhadap sistem luar angkasa, dan gagasan tentang norma dan perilaku yang bertanggung jawab untuk operasi luar angkasa.
Â