Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengumumkan 15 startup yang terpilih dalam program inkubasi intensif Startup Studio Indonesia Batch 3 mulai September hingga Desember 2021.
Ke-15Â startup ini sendiri dipilih melalui tahap seleksi yang ketat dari total 5.723 pendaftar Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 3.
Mereka adalah AturKuliner, AyoBlajar, Bicarakan, Bolu, Eateroo, Finku, FishLog, Gajiku, Imajin, Keyta, Powerbrain, KreatifHub, Sgara, Soul Parking, dan Zi.Care.
Advertisement
Baca Juga
Startup Studio Indonesia sendiri hadir untuk memperkuat dan melengkapi program pemberdayaan startup digital Gerakan 1000 Startup Digital dan Nexticorn yang telah diluncurkan Kemkominfo.
Melalui program ini Kemkominfo menargetkan untuk mencetak 150 startup digital pada 2024.
Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo dalam konferensi pers, Senin (27/9/2021) mengatakan, Startup Studio Indonesia terus mengusung konsep "more brainstorming, less classes."
Ini menitikberatkan pada pembelakan ilmu dan wawasan praktis melalui sesi coaching oleh lebih dari 60 fasilitator yang merupakan praktisi startup aktif dan terkemuka.
"Sesi coaching tersebut akan fokus membahas mengenai upaya penyempurnaan produk dan model bisnis, serta peningkatan loyalitas atau retensi pengguna, sebelum startup masuk tahap ekspansi pasar," kata Semuel.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sesi Coaching
15 startup terpilih akan mengikuti sesi Founder’s Camp dan 1-on-1 Coaching terkait dengan product-market-fit selama empat bulan.
Rangkaian program Startup Studio Indonesia kemudian akan ditutup di penghujung tahun dengan Milestone Day, di mana para startup berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaiannya di depan para stakeholders industri startup.
Dalam tahap 1-on-1 Coaching, startup terpilih berkesempatan dibina dan dilatih langsung oleh para fasilitator yang terdiri dari praktisi startup ternama,
Beberapa di antaranya seperti MosesLo (Co-founder Xendit), Christopher Madiam (Co-founder Sociolla), Fajar A. Budiprasetyo (Co-founder Happyfresh), Suwandi Soh (Co-founder Mekari), Hiro Kiga (Co-founder Wallex), dan sebagainya.
"Dalam satu dekade terakhir, Indonesia telah menjelma menjadi salah satu kekuatan terbesar dalam hal pengembangan teknologi dan startup digital di Asia Tenggara," kata Italo Gani, Managing Director Partner Impactto yang juga Dewan Kurator SSI Batch 3.
"Kami ingin terus menjaga semangat kolaborasi antar pelaku startup, agarkita bersama-sama dapat menciptakan ekosistem ekonomi digital yang tangguh melalui transfer pengetahuan, pembangunan karakter, dan kompetensi startup yang berdaya saing tinggi," sambungnya.
Advertisement
Lakukan Inovasi
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Odo R.M. Manuhutu, menuturkan startup juga harus berkolaborasi dengan para akademisi dan masyarakat.
"Dalam melakukan kolaborasi ini selalu berpikir bagaimana upaya kita menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Indonesia," kata Odo dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, startup juga diminta melakukan inovasi-inovasi yang menurutnya bisa membuat Indonesia menjadi semakin kokoh.
"Dalam melakukan inovasi harus selalu berdampak langsung bagi masyarakat," kata Odo.
Ia melanjutkan, pada 2035, Indonesia akan mengalami population dividend, di mana jumlah tenaga kerja yang masih relatif mudanya besar.
"Jangan sampai population dividend ini tidak dimanfaatkan baik, justru dimanfaatkan negara asing lain," Odo berpesan.
(Dio/Isk)
Infografis 11 Aplikasi untuk Konsultasi Online dan Obat Gratis Pasien Isolasi Mandiri Covid-19
Advertisement