Liputan6.com, Jakarta - Teknologi cetak 3D adalah salah satu inovasi yang berperan penting dalam dunia kesehatan. Teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk pembuatan replika organ tubuh manusia guna mempermudah proses operasi atau pembedahan.
Teknik ini terbukti bisa mempercepat operasi dan mengurangi resiko kesalahan dalam proses pembedahan. Hal inilah yang dilakukan rumah sakit Mandaya dengan menggandeng perusahaan penyedia software E3D, Aryaguna Technology.
E3D diklaim memiliki kemampuan untuk menciptakan purwarupa 3D Print yang akan memberi gambaran visual yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, sehingga dapat memudahkan proses komunikasi antara praktisi medis dengan pasien.
Advertisement
Baca Juga
Kemudahan dalam berkomunikasi dipercaya akan memberi rasa aman yang lebih kepada pasien ketika ingin menjalani berbagai proses medis, seperti pembedahan.
dr. Patar Parmonangan Sp.OT, salah satu dokter ortopedi di RS Mandaya, mengaku merasa lebih percaya diri dalam melakukan operasi yang sudah terlebih dahulu direncanakan dengan 3D Printing.
"Tahapan operasi akan berjalan lebih cepat dan persiapannya lebih lengkap sehingga menghindari hal-hal yang tak terduga sebelumnya," kata dr. Patar melalui keterangannya, Sabtu (9/10/2021).Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Memperkecil Risiko Kegagalan
Lewat teknologi E3D, praktisi kesehatan mampu melihat dengan jelas serta mendetail berbagai permasalahan yang akan dihadapi sebelum melakukan tindakan, sehingga perencanaan menjadi lebih matang dan tepat sasaran sehingga mampu memperkecil resiko kegagalan dalam pelaksanaan tindakan medis.
"Teknologi yang kami kembangkan memudahkan pemberian informasi dari dokter kepada pasien dengan lebih detail dan real. Dokter pun dapat mempersiapkan pre-surgery planning dengan lebih matang dan presisi," klaim CEO Aryaguna Technology Samuel Theodorus.
Sadar akan pentingnya rasa aman bagi para pasien dalam menjalankan berbagai prosedur kesehatan yang cukup besar, RS Mandaya Grup berinisiatif untuk menjadi pelopor dalam penggunakan teknologi E3D yang berbasis 3D print ini.
"Dengan 3D printing, kami bisa menciptakan berbagai macam kelainan yang kami kehendaki, sehingga bisa berlatih berbagai macam skenario operasi yang diharapkan dan bisa meningkatkan kemampuan dokter bila menghadapi kondisi yang sama secara ril," ucap dr. Patar memungkaskan.
Advertisement