Sukses

Diskominfo Gandeng AWS untuk Dorong Transformasi Bali Smart Island

Diinisiasi Pemerintah Provinsi Bali, Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Diskominfo) Bali, teknologi cloud dibutuhkan untuk meningkatkan skalabilitas data center konvensional lewat gerakan Bali Smart Island.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap harinya, teknologi semakin berkembang, maju, dan mulai penetrasi ke berbagai lanskap bisnis. Berbagai inovasi dan disrupsi pun mendorong pertumbuhan.

Beberapa tahun terakhir, teknologi cloud memang mulai banyak diadopsi oleh berbagai lanskap bisnis mulai dari UMKM hingga perusahaan besar sekalipun.

Kini, sejumlah petinggi kota di berbagai daerah di Indonesia mulai melirik keuntungan menggunakan layanan cloud dalam mewujudkan kota pintar atau smart city. Salah satu kota tersebut adalah Bali.

Diinisiasi Pemerintah Provinsi Bali, Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Diskominfo) Bali, teknologi cloud dibutuhkan untuk meningkatkan skalabilitas data center konvensional untuk mencapai Bali Smart Island.

Di tengah gelombang pandemi Covid-19, Diskominfo Bali membutuhkan solusi yang mampu mengoptimalkan layanan publik oleh pegawai yang bekerja dari rumah, tanpa mengorbankan efisiensi kinerja.

Menjawab tantangan tersebut, pihak Diskominfo mengandalkan layanan cloud yang ditawarkan oleh Amazon Web Services (AWS).

"Berkat AWS, kita mampu migrasi dari sistem on-premises dengan kebutuhan listrik besar ke cloud," kata Ngurah Udiyana, Kepala Seksi Aplikasi Informatika Diskominfo Bali dalam sesi media secara virtual baru-baru ini.

Selain itu, pihaknya juga telah meluncurkan sistem presensi menggunakan teknologi machine learning (ML) bagi 19.820 pegawai agar bisa melaporkan kehadiran secara virtual.

Berbekal teknologi AWS, Diskominfo memangkas hampir 69 persen biaya sistem presensi per bulannya dengan bermigrasi ke cloud, sehingga dana yang ada bisa digunakan untuk mendukung inovasi maupun pelaksanaan program Bali Smart Island.

"Bukan semata karena teknologinya saja, kami juga memperoleh dukungan langsung dan pelatihan untuk layanan-layanan yang digunakan, dari dasar-dasar mengenai cloud hingga impelementasi skalabilitas secara otomatis," kata Ngurah Udiyana.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Konsolidasi Data Dukung Penerapan Model Kerja Remote

Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan. Kredit: Freepik

Diskominfo menjalankan inisiatif Bali Smart Island dengan misi untuk mengkonsolidasikan sumber-sumber daya layanan publik ke dalam sebuah sistem manajemen data teragregasi, dan bisa diakses baik oleh masyarakat maupun pemerintah, dari satu aplikasi.

Sebelum bermigrasi ke AWS, Diskominfo menyimpan data di data center setempat, namun terjadi kendala dengan kondisi pasokan listrik yang tidak bisa diandalkan saat itu.

Selain mahal dan sulit dikelola dan dikembangkan skalanya, inovasi juga terbatas karena waktu banyak dihabiskan untuk menjaga bagaimana data center tetap beroperasi kala itu.

“Saat terjadi kendala dengan pasokan listrik, data center tidak dapat beroperasi dengan baik. Tentu ini berimbas ke penyelenggaraan layanan kepada masyarakat,” ucap Ngurah Udiyana.

 

3 dari 3 halaman

AWS Bangun Infrastuktur

Ilustrasi (Sumber : Cloudpro.co.uk)

Lebih lanjut, AWS mendukung Diskominfo dalam membangun infrastruktur untuk penyelenggaraan solusi kantor virtual.

Tak hanya itu, skalabilitas sistem juga ditingkatkan sehingga mampu digunakan bersamaan oleh seluruh pegawai negeri di lingkungan pemerintahan Provinsi Bali, termasuk bagi tenaga pendidik di 147 sekolah negeri di seluruh provinsi.

Mengingat tingkat kehadiran dan kinerja menjadi tolok ukur dalam menentukan sistem penggajian pegawai di lingkungan pemerintahan setempat, dikembangkannya sistem ini membuat guru-guru bisa terus bekerja kapanpun dan dari manapun mereka melakukannya.

(Ysl/Isk)