Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengungkapkan, hingga Januari 2021, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta orang.
"Di samping itu, pengguna layanan digital di Indonesia juga mengalami pertumbuhan sebesar 37 persen selama pandemi Covid-19," kata Menkominfo dalam OJK Virtual Innovation Day 2021 Selasa kemarin.
Advertisement
Baca Juga
Dalam siaran pers di laman Kemkominfo, dikutip Rabu (13/10/2021), Johnny mengatakan bahwa dalam skala global maupun nasional, inovasi dan utilisasi teknologi digital lebih terakselerasi akibat pandemi.
Menurut Johnny, pendayagunaan konektivitas internet dan lalu lintas data menjadi enabler bagi kemajuan yang inklusif di era new normal, baik saat pandemi Covid-19 maupun saat endemi kelak.
Data United Nations Conference on Trade and Development tahun 2021 menunjukkan, peningkatan bandwidth internet global pada tahun 2020 mencapai 35 persen, peningkatan ini menjadi yang terbesar sejak 2013.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lalu Lintas Data Bulanan Global
Johnny mengatakan, lalu lintas data bulanan secara global diprediksi akan terus meningkat hingga 780 exabytes di 2026.
"Sehingga adopsi teknologi digital telah menjadi katalisator bagi kemajuan di berbagai kehidupan dan aktivitas masyarakat, termasuk perkembangan ekonomi digital di Indonesia," ujarnya.
Menkominfo menambahkan, kolaborasi antarkekuatan startup Indonesia juga semakin terlihat dari bergabungnya Gojek dan Tokopedia dalam konsolidasi platform e-commerce.
Hal itu diharapkan mampu memperkuat ekosistem ekonomi digital nasional melalui upaya kolaboratif.
Menurut Johnny, dengan geliat potensi dan resiliensi tersebut, diperkirakan valuasi ekonomi digital Indonesia ke depan akan terus meningkat sebesar USD 124 miliar pada 2025 dan USD 315,5 miliar pada 2030.Â
Advertisement
Fokus Tuntaskan Digital Divide
Menkominfo pun mengatakan pemerintah fokus dalam menuntaskan permasalahan disparitas aksesibilitas, atau digital divide layanan komunikasi dan informatika.
"Saat ini sudah terbangun di Indonesia 2G, 3G dan 4G BTS sebanyak setengah juta BTS, termasuk yang sudah dibangun oleh Kemkominfo sendiri," kata Johnny.
Dia menambahkan, pemerintah sedang merancang pembangunan BTS untuk memenuhi kebutuhan layanan sinyal 4G di seluruh wilayah desa dan kelurahan di 3T yang blank spot atau yang belum tersedia layanan.
Johnny mengatakan pada akhir tahun 2022 nanti, dari 83.548 desa dan kelurahan di Indonesia sudah terlayani dengan coverage sinyal, khususnya sinyal 4G baik yang dari BAKTI Kemkominfo maupun dengan operator seluler.
"Para operator seluler telah menyatakan keseriusannya untuk secara simultan menyelesaikan penggelaran 4G BTS di seluruh wilayah tanah air, yang belum tersedia layanan atau yang blankspot," tandasnya.
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Advertisement