Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini, Telegram tampaknya kebanjiran pengguna baru. Hal ini terlihat dari tembusnya satu miliar unduhan aplikasi tersebut di Google Play Store pada pekan ini.
Mengutip 9to5Google, Kamis (21/10/2021), melonjaknya unduhan Telegram kemungkinan juga sebagai imbas dari padamnya layanan Facebook seperti Instagram dan WhatsApp.
Advertisement
Baca Juga
CEO Telegram Pavel Durov sempat mengungkapkan, aplikasinya memiliki 500 juta pengguna aktif bulanan di awal 2021.
Di saat layanan milik Facebook padam beberapa waktu lalu, Durov melaporkan melalui kanal Telegram-nya, lebih dari 70 juta orang bergabung dengan aplikasi chatting-nya.
Telegram memang memiliki beberapa fitur yang tidak dimiliki oleh rivalnya WhatsApp, termasuk bisa digunakan di beberapa perangkat secara bersamaan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Belum Tentu Jumlah Pengguna Mencapai 1 Miliar
WhatsApp sendiri sejauh ini masih cukup ketat soal penggunaan layanan mereka, dan hanya mengizinkan satu perangkat smartphone untuk masuk ke sebuah akun di satu waktu.
Dikutip dari Android Police, jumlah unduhan Telegram di Play Store mungkin masih jauh dari WhatsApp atau Facebook, dengan lebih dari lima miliar unduhan.
Selain itu, perlu dicatat bahwa jumlah satu miliar unduhan Telegram belum tentu ada satu miliar orang yang menggunakan aplikasi tersebut secara teratur.
Angka unduhan ini juga belum termasuk mereka yang melakukan sideload APK dari situs web resmi Telegram.
Advertisement
70 Juta Pengguna Baru
Pendiri sekaligus bos Telegram Pavel Durov sebelumnya mengungkap, platform chatting besutannya kebanjiran 70 juta pengguna baru ketika WhatsaApp down.
Melalui channel resminya di Telegram, Pavel Durov mengatakan, "Kemarin Telegram mengalami rekor peningkatan registrasi (pengguna baru) dan aktivitas pengguna."
Pavel Durov mengatakan, tingkat pertumbuhan harian Telegram melebihi biasanya. Kondisi ini terjadi saat WhatsApp down pada 4 Oktober 2021 malam pukul 23.06 WIB dan baru pulih 5 Oktober 2021 pagi.
"Kami menyambut lebih dari 70 juta pengungsi dari platform lain, dalam satu hari," tulis Durov, dalam channel pribadinya, dikutip Rabu (6/10/2021).
Pavel Durov juga mengatakan dirinya bangga dengan bagaimana tim di Telegram menangani pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.
Pavel Durov juga mengajak para pengguna baru menjajal sejumlah fitur terbaik Telegram untuk membuktikan bahwa aplikasi chatting ini lebih unggul dari pesaingnya.
Dengan begitu, para pengguna bisa bertahan lama di platform tersebut, alih-alih hanya menjadikannya sebagai aplikasi chat cadangan.
"Untuk pengguna baru, saya ingin mengatakan selamat datang di Telegram, platform pesan independen terbesar. Kami tidak akan mengecewakan Anda ketika pihak lain melakukannya," kata Durov.
(Dio/Isk)
Infografis Waspada WhatsApp Rentan Dibobol Hacker
Advertisement