Sukses

NASA Ajak Pelajar Rancang Robot Penggali Bulan

NASA mengajak siswa sekolah dasar hingga menengah untuk merancang robot penggali Bulan.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) tak hanya melibatkan orang dewasa atau profesional dalam menjalankan misinya ke bulan.

NASA baru-baru ini menggelar kontes Lunabotics Junior yang mengajak siswa K-12 (sekolah dasar hingga menengah) di Amerika Serikat untuk merancang (tetapi tidak membuat) robot penggali Bulan.

Mereka harus membayangkan sebuah robot kompak berukuran 3,5 x 2 x 2 kaki (106,68 x 60,96 x 60,96 cm) yang dapat menggali dan memindahkan regolith bulan sembari menghadapi tantangan (kelengketan) tanah.

Dilansir Engadget, Senin (25/10/2021), dalam mengikuti kompetisi ini para pelajar yang terlibat memiliki waktu hingga 25 Januari 2022 untuk mengirimkan gambar robot dan ringkasan cara pengoperasiannya.

Dua pemenang untuk kategori K-5 dan 6-12, masing-masing berkesempatan untuk mengikuti kelas virtual dengan Direktur Kennedy Space Center, Janet Petro.

Sementara empat finalis di setiap grup berkesempatan mengikuti sesi virtual dengan pakar NASA.

Lalu, 10 semifinalis akan mendapatkan paket hadiah yang tidak ditentukan. NASA akan mengumumkan semifinalis pada 8 Maret, finalis pada 22 Maret, dan pemenang pada 29 Maret 2022.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

NASA Luncurkan Pesawat Luar Angkasa Lucy untuk Pelajari Asteroid Trojan

Sebelumnya, NASA meluncurkan pesawat tanpa awak (space probe) Lucy dengan sukses dari Cape Canaveral di Florida, Sabtu, 16 Oktober 2021 waktu setempat.

Space probe Lucy akan melaksanakan misi 12 tahunnya untuk mempelajari asteroid-asteroid di dekat Jupiter, Trojan. Demikian dikutip dari The Verge, Minggu (17/10/2021).

Lebih lanjut, space probe Lucy adalah wahana antariksa nirawak yang diluncurkan menumpang roket United Launch Alliance Atlas V. Lucy mengirimkan sinyal pertamanya ke Bumi dari antenanya ke Deep Space Network milik NASA.

Para ilmuwan percaya, asteroid Trojan yeng mengorbit Matahari di sepanjang jalur yang sama dengan Jupiter mungkin memiliki petunjuk mengenai pembentukan tata surya. Lucy menjadi misi pesawat ruang angkasa tunggal pertama NASA untuk menjelajahi begiu banyak asteroid berbeda.

Penamaan Lucy berasal dari kerangka fosil manusia yang ditemukan di Ethiopia pada 1974. Kerangka fosil Lucy memberikan wawasan penting mengenai evolusi manusia.

Nama Lucy diambil dari lagu The Beatles 'Lucy in the Sky With Diamonds' yang diputar di lokasi penemuan fosil.

Pihak NASA menyebut, space probe Lucy akan memberikan wawasan mengenai evolusi tata surya dan planet, seperti bagaimana fosil Lucy memberikan pengetahuan tentang evolusi manusia.

3 dari 5 halaman

Manfaatkan Gravitasi Bumi untuk Sampai di Asteroid Trojan

Space probe Lucy berada di lintasan rumit yang akan mencakup tiga perintah perjalanan kembali ke Bumi dengan bantuan gravitasi.

Pertama, Lucy mengorbit Matahari lalu kembali ke Bumi pada tahun depan untuk mendapatkan bantuan dorongan gravitasi.

Hal ini akan mempercepat dan mengarahkan lintasan pesawat di luar orbit Mars, saat Lucy kembali lagi ke Bumi untuk mendapat dorongan gravitasi pada 2024.

Momen ini akan membantu mendorong Lucy menuju asteroid Donaldjohanson pada 2025. Selanjutnya Lucy akan menuju asteroid Trojan dan diperkirakan tiba pada 2027.

4 dari 5 halaman

Tiba di Trojan Pada 2033

Terakhir, setelah empat kali fly-by yang ditargetkan, Lucy akan kembali ke bumi untuk mendapat bantuan dorongan gravitasi ketiga pada 2031 yang mendorongnya menuju Trojan, tiba sekitar 2033.

Lucy sudah dirancang sejak 2014. "Kami mulai mengerjakan konsep misi Lucy pada awal 2014, jadi peluncuran ini sudah lama dilakukan," kata Hal Levison, peneliti utama Lucy di Southwest Research Institute (SwRI) dalam pernyataan.

Levison mengatakan, masih perlu beberapa tahun sebelum Lucy sampai ke asteroid Trojan pertama.

"Namun benda-benda ini layak untuk ditunggu dengan semua upaya karena nilai ilmiah yang sangat besar. Mereka seperti berlian di langit," katanya.

5 dari 5 halaman

Infografis: 26 Satelit Milik Indonesia